Asosiasi: Bisnis Franchise Indonesia Makin Diminati Masyarakat

marketeers article
Menggeliatnya bisnis Bisnis Franchise pascapandemi (Foto: Asosiasi Franchise Indonesia)

Dunia wirausaha memang selalu menjadi pilihan yang menarik bagi banyak kalangan, termasuk bisnis franchise atau waralaba yang dinilai menawarkan kemudahan dan dukungan maksimal.

Hadirnya paket usaha atau bisnis berkonsep jejaring seperti franchise diyakini menjadi satu dari sekian jalan keluar bagi orang yang susah menentukan ide atau konsep usaha namun sangat ingin memiliki usaha.

Diketahui, semangat kewirausahaan di Indonesia dari tahun ke tahun kian tumbuh membesar, yang ditandai dengan makin banyaknya orang yang terjun ke dunia usaha dengan menjadi wirausaha, mulai dari profesional, pensiunan, hingga anak muda dan mahasiswa.

Tentu ini menjadi fenomena yang menarik. Pasalnya, dengan semakin banyaknya wirausaha baru yang muncul, akan sangat efektif untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa.

Terlebih setelah pandemi COVID-19 mereda, bisnis waralaba kembali bergairah. Bahkan, ada yang tetap mengalami pertumbuhan sekitar 7% per tahun.

Konsep bisnis franchise memang diakui memang cocok untuk yang baru ingin memulai bisnis atau memperoleh pendapatan pasif. Hal ini yang diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar.

BACA JUGA: TikTok Bantu Perkuat Industri Franchise di Indonesia

Di dalam laporannya, Anang menuturkan, perkembangan bisnis waralaba sempat terguncang ketika berada di situasi pandemi COVID-19. Beberapa yang terdampak seperti waralaba di sektor bisnis kuliner dan ritel. ”Karena aktivitas masyarakat dibatasi, maka banyak yang tutup,” ujarnya.

Tapi, situasi berangsur membaik ketika pandemi mulai mereda. Pada kuartal kedua tahun 2022, kedua sektor itu kembali menggeliat. Ditambah lagi beberapa sektor potensial seperti apotek, minimarket, dan toko elektronik, dan lainnya.

Anang menilai, dibandingkan negara lain, Indonesia memiliki berbagai keunggulan, salah satunya adanya konsumsi domestik yang begitu tinggi. Itulah sebabnya mengapa ekonomi Indonesia bisa bertahan jika dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura yang sangat bergantung pada ekspor.

Keunggulan dari sisi konsumsi domestik itu diharapkan dapat menumbuhkan permintaan domestik yang tinggi sehingga membentuk pasar tersendiri. ”Permintaan domestik yang tinggi inilah yang membuat banyak investor ingin menanamkan modalnya. Salah satunya melalui konsep bisnis waralaba,” kata Anang.

Senada dengan Anang, Pemimpin Redaksi Majalahfranchise Rofian Akbar juga menyatakan bahwa semangat kewirausahaan yang terjadi seperti sekarang ini, tidak bisa dilepaskan dari keberadaan merek-merek franchise  di Indonesia.

BACA JUGA: 5 Ide Bisnis Franchise yang Layak Dicoba di Tahun 2023

“Dengan terus berekspansinya merek franchise  pada tahun 2023, implikasinya adalah makin memudahkan orang di pelosok negeri untuk menjadi wirausaha serta penciptaan lapangan kerja,” rincinya.

Dari situ, Majalahfranchise bersama Asosiasi Franchise Indonesia merasa perlu terlibat memberikan apresiasi. Apresiasi diberikan ke para pemilik merek franchise  yang telah “berjuang” untuk bertahan dan berkembang dalam upayanya memberikan solusi terhadap masyarakat luas yang memiliki minat usaha tinggi.

Penghargaan khusus ini diberikan kepada para merek franchise terbaik di beberapa kategori bisnis, yang setiap tahun terus aktif melakukan pengembangan bisnis di seluruh Indonesia.

Beberapa merek yang mendapatkan penghargaan, di antaranya Apotek K-24, Depo Air Minum Biru, Raywhite Indonesia, Indomaret, Tahu Jeletot Taisi. Ada pula Martha Tilaar Salon Day SPA, Kebab Turki Baba Rafi, Melia Laundry, D’Penyetz, OTO Bento,Crispyku.

“Kami dan Asosiasi Franchise  Indonesia mengucapkan selamat atas raihan prestasi ini, semoga mampu menambah akselerasi usaha dengan baik dan cepat serta tetap menjaga komitmen dalam menjalankan usaha,” tutup Akbar.

Related