Kebiasaan menunda-nunda sering kali menjadi penghambat terbesar dalam menyelesaikan tugas, entah itu pekerjaan kantor, urusan rumah tangga, atau hal-hal sederhana seperti menyikat gigi atau membalas pesan.
Jika Anda sering merasa sulit untuk segera bertindak, mungkin sudah saatnya mencoba aturan 5 detik. Aturan ini pertama kali diperkenalkan oleh Mel Robbins, yang merupakan penulis buku The 5 Second Rule.
Konsepnya sederhana: saat Anda ingin melakukan sesuatu, langsung hitung mundur dari lima ke satu (5…4…3…2…1), lalu lakukan tugas tersebut tanpa pikir panjang. Teknik ini bertujuan untuk mendorong otak bertindak sebelum rasa ragu atau malas muncul.
BACA JUGA: Pelajaran Hidup yang Bisa Dipetik dari When Life Gives You Tangerines
Menurut sejumlah ahli, menghitung mundur secara aktif melibatkan bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan, yaitu prefrontal cortex. Dengan demikian, Anda jadi lebih cepat bertindak tanpa kebanyakan mikir.
“Kita sering menunda karena otak ingin menghindari rasa tidak nyaman. Hitungan mundur ini membantu kita melewati hambatan mental itu,” ujar Kevin Connor, CEO Modern SBC, dikutip dari Verywell Mind, Senin (7/4/2025).
Aturan 5 detik akan menciptakan rasa urgensi, sehingga mendorong Anda untuk tidak menunda-nunda. Ini tidak hanya membantu Anda lebih produktif, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres karena tugas menumpuk, dan memberi rasa kontrol atas keseharian.
BACA JUGA: Bukan Guyonan Semata, Brain Rot Bisa Merusak Pikiran dan Mental
Anda bisa menggunakan aturan 5 detik untuk berbagai hal, seperti bangun dari tempat tidur pada pagi hari, memulai pekerjaan yang sulit, melakukan tugas-tugas ringan seperti mencuci piring atau mengirim email, serta menghindari kebiasaan scroll media sosial berjam-jam
“Mulailah dari hal kecil yang mudah dilakukan. Setelah terbiasa, Anda bisa menerapkannya pada tugas yang lebih besar dan kompleks,” kata Rashelle Isip, pelatih produktivitas.
Meski bermanfaat, aturan ini tetap perlu digunakan dengan bijak. Jangan sampai Anda malah mengambil keputusan impulsif tanpa pertimbangan. Gunakan saat Anda tahu apa yang harus dilakukan, namun butuh dorongan untuk memulainya.
Editor: Ranto Rajagukguk