Avatar: The Way of Water Baru Dirilis, Saham Disney Malah Turun

marketeers article
Disney Plus. (FOTO: 123RF)

Disney mencatatkan penurunan saham pada Senin (19/12/2022) setelah film box office Avatar: The Way of Water karya James Cameron ditayangkan akhir pekan lalu. Saham Disney melorot hingga 4% menjadi US$ 85,78, yang sebelumnya mencapai level terendah 52 pekan.

Dilansir dari CNBC, Selasa (20/12/2022), kinerja saham perusahaan telah jatuh lebih dari 40% pada tahun lalu. Analis industri mematok sekuel film Avatar yang telah dinantikan tersebut sebagai suksesor box office untuk Disney. 

BACA JUGA: Seniman Bawa Misi Sustainability di Peluncuran Avatar: The Way of Water

Dengan periode musim liburan saat ini, kesuksesan perilisan film Avatar akan diuji. Film ini mengantongi pendapatan US$ 134 juta di box office domestik selama akhir pekan pembukaannya. Capaian itu masih jauh dari ekspektasi analis yang menargetkan sebesar US$ 175 juta. 

Di sisi lain, Disney memproyeksikan bisa mengantongi pendapatan antara US$ 135-150 juta dalam pembukaan akhir pekan lalu. Meski begitu, berbagai analis tidak begitu mengkhawatirkan dengan pendapatan di domestik. 

BACA JUGA: CEO Disney Bakal Fokus Cari Untung lewat Layanan Streaming

Secara internasional, sekuel film itu meraup US$ 300,5 juta sehingga total pendapatan pembukaan akhir pekan menjadi US$ 434,5 juta. Film perdana Avatar tayang pada tahun 2009 dan hanya menghasilkan US$ 77 juta selama akhir pekan pertamanya. 

Namun, selanjutnya, Avatar justru menjadi film dengan penghasilan tertinggi sepanjang masa. Sebagai informasi, Disney mengalami tekanan sejak awal pandemi COVID-19, saat bioskop dan theme park ditutup selama berbulan-bulan. 

Industri bioskop diketahui masih lesu, kecuali film hits garapan Paramount Global, yaitu Top Gun: Maverick. Pengunjung theme park Disney juga sepi seiring penurunan daya beli akibat kenaikan berbagai harga barang. 

Di sisi lain, saham Disney sempat menguat selama pandemi saat mantan CEO Bob Chapek mengatasi berbagai tekanan bisnis. Pada tahun 2021, saham Disney sempat memelesat dan berada di atas US$ 200 per saham, sampai akhirnya jatuh. 

Chapek dan Disney telah menghadapi pengawasan dalam beberapa bulan terakhir, terutama atas kinerja perusahaan. Saat laporan kuartalan terbaru, Disney gagal memenuhi ekspektasi laba dan pendapatan, terutama untuk divisi media dan theme park. Tak lama kemudian, dewan direksi Disney memecat Chapek dan mengangkat kembali Bob Iger sebagai CEO perusahaan.

Related