AwanTunai Raih Pendanaan US$ 8,5 Juta dari IFC

marketeers article

Platform solusi bisnis untuk toko grosir dan pedagang tradisional dengan mendigitalisasi transaksi stok barang dan manajemen pelanggan hingga pembiayaan menyeluruh, AwanTunai baru saja mendapatkan US$ 8,5 juta dari pendanaan ekuitas baru yang diberikan oleh The International Finance Corporation (IFC). IFC merupakan sebagai investor baru, mengikuti investor yang lebih dulu seperti Global Brain, Insignia Ventures, dan OCBC NISP Ventura.

Pendanaan ini memberikan pembiayaan dalam pembeliaan persediaan kepada pemasok industri fast moving consumer goods (FMCG) dan pedagang grosir mikro. Selain itu, pendanaan ini juga akan digunakan untuk mendanai ekspansi nasional dalam melanjutkan komitmen AwanTunai untuk memajukan serta memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia dengan menyediakan akses pembiayaan yang terjangkau dan cepat.

“AwanTunai membangun infrastruktur rantai pasok untuk mendigitalisasi transaksi pembelian stok barang UKM  tradisional. Data tersebut efektif untuk manajemen risiko kredit dan membuka UKM tradisional untuk bisa mengakses modal kerja secara institusional dari mitra perbankan kami. Kami juga berharap, AwanTunai mampu menjadi platform yang memungkinkan seluruh industri perbankan untuk meraih jutaan UKM tradisional yang sebelumnya belum dapat dilayani,” ungkap Dino Setiawan, Chief Executive Officer AwanTunai.

Hingga Juli tahun lalu, AwanTunai telah bekerjasama dengan 300 lebih partner supplier untuk membantu toko grosir tradisional mendigitalisasi dan membiayai operasional. Tak hanya itu, AwanTunai juga telah melayani lebih dari 70 ribu pengguna usaha mikro dengan penambahan jumlah warung dari seluruh kota besar yang tersebar di Indonesia.

Menurut Azam Khan, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste, sektor UKM dalam banyak hal merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Misalnya, dalam menyediakan jutaan pekerjaan dan menjadi sumber pendapatan utama, khususnya bagi pengusaha perempuan. Namun, pertumbuhan di sektor vital ini juga terhambat akibat minimnya akses keuangan.

“Investasi ini akan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan bagi pengecer mikro, sekaligus membantu mereka memodernisasi dan mengembangkan bisnis. Setelah mengetahui AwanTunai sejak 2018, kami percaya dengan kombinasi solusi rantai pasok dan pembiayaan berbasis transaksi yang disediakan oleh AwanTunai adalah pendekatan yang tepat untuk mendigitalisasi toko grosir tradisional dan retailer. Kami akan terus menantikan kerja sama yang berdampak besar bagi Indonesia bersama AwanTunai,” tuturnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related