Bagaimana HRD Bersikap di Era Teknologi 4.0?

marketeers article

Salah satu strategi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam meningkatkan daya saing Indonesia adalah dengan penerapan Information Communication Technology (ICT) di semua sektor industri. Namun, minimnya pemanfaatan adopsi teknologi untuk perkembangan bisnis sejumlah sektor swasta di Indonesia menimbulkan masalah.

Karenanya, baik pemerintah maupun sektor swasta tengah berupaya untuk memahami revolusi industri 4.0 yang mana kehadiran teknologi menghadirkan inovasi dan perubahan model bisnis baru yang lebih efisien dan efektif.

Menurut Kemenperin, ada tiga hal utama yang perlu dilakukan guna mendorong pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia, yaitu investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).

Suwandi Soh, Founder & CEO Sleekr, perusahaan penyedia platform bisnis software HR dan akuntansi, mengatakan dengan ikut dalam revolusi industri 4.0, efisiensi dari digitalisasi teknologi seharusnya dapat dirasakan oleh perusahaan di Indonesia.

“Namun, melihat penelitian dari McKinsey Global Institute, bahwa hanya sekitar 5% dari total pekerjaan yang ada saat ini yang sudah dapat diotomatiskan secara penuh,” ungkap dia di NEXT HR Summit, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Kemenperin menargetkan penerapan industri 4.0 dapat merevitalisasi dan mengakselerasi pertumbuhan sektor industri manufaktur dengan meningkatkan produktivitas tenaga kerja, mendorong ekspor produk industri, serta membuka sepuluh juta lapangan kerja baru.

Semua itu, bermuara pada mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-10 di dunia pada tahun 2030. Namun, menurut survei Federasi Bisnis Jepang pada tahun 2016, 63% responden mengakui bahwa isu kecepatan perkembangan dan pelaksanaan strategi SDM, tidak dapat mengimbangi perkembangan bisnis global.

Suwandi Soh bilang, kemajuan bisnis Indonesia dalam industri 4.0 tidak hanya dilihat dari pertumbuhan sektor industri manufaktur saja. Akan tetapi, hal sederhana seperti otomasi di bidang manajemen SDM perusahaan menjadi pendukung dalam pergerakan ekonomi baru saat ini.

“Dengan terbukanya sepuluh juta lapangan kerja baru, manajemen SDM perusahaan harus mulai menerapkan digitalisasi data dan konten untuk hasil yang lebih efektif dan efisien,” jelasnya.

Rudy Afandi, Direktur HR General Electric Indonesia, memberikan komentar bahwa saat ini, sistem manajemen SDM perusahaan banyak mengalami transformasi. Dari yang semula hanya didominasi oleh administrasi dan personalia, hingga kini menjadi lebih strategis.

“Saya melihat evolusi ini erat kaitannya dengan perkembangan teknologi di era industri 4.0,” pungkas Rudy.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related