Bagaimana Tingkat Kunjungan di Tokopedia dan Bukalapak Selama Pandemi

marketeers article

Platform e-commerce menjadi salah satu tulang punggung konsumsi masyarakat selama pandemi yang telah berlangsung lebih delapan bulan di Indonesia. Hal ini mengakibatkan peningkatan pada tingkat kunjungan di beberapa platform.

Berdasarkan riset iPrice Group dan Parcel Monitor, kunjungan ke situs Tokopedia pada trimester III tahun 2020 menyentuh angka 84 jutaan perbulan dengan total peningkatan sebanyak 25% sejak awal tahun 2020 kemarin. Dari riset yang sama, pertumbuhan total pengunjung situs Tokopedia meningkat 40% jika dibandingkan Q3 2019. Pada Q3 2019 rataan pengunjung bulanannya hanya mencapai angka 60 jutaan perbulan.

Tokopedia juga merupakan satu-satunya e-commerce lokal yang memiliki pengunjung website lokal terbanyak di Asia Tenggara menyaingi Shopee dan Lazada pada tahun 2019 kemarin. Total kunjungan situs Tokopedia mencapai jumlah 900 jutaan selama tahun 2019.

“Menariknya, Tokopedia yang benar-benar fokus mendominasi pasar Indonesia sudah bisa menyaingi Shopee dan Lazada yang dikategorikan sebagai e-commerce regional,” ujar Dea Devita Senior Content Marketing Executive iPrice Group.

Angka ini bisa menjadi alasan utama masuknya Google dan Temasek sebagai salah satu investor di Tokopedia. Disebutkan dari beragam sumber, Google sekarang memegang sekitar 1.6% saham di Tokopedia sedangkan Anderson Investment yang berafiliasi dengan Temasek memiliki persentase lebih tinggi yaitu 3.3%

Tidak hanya Tokopedia, Bukalapak juga baru saja mendapatkan pendanaan terbaru dari Microsoft beberapa waktu lalu. Nilainya diperkirakan mencapai US$100 juta.

Secara tingkat kunjungan, Bukalapak menunjukan pertumbuhan positif,  memiliki total kunjungan situs 646 jutaan selama tahun 2019 berhasil menduduki peringkat ke-4 di Asia Tenggara setelah Shopee, Lazada dan Tokopedia. Pada Q3 2020 ini Bukalapak berada di peringkat ketiga dengan total rataan kunjungan situs bulanan mereka sebanyak 35 jutaan.

Related