Bagi Bos Netflix WFH Ganggu Operasional Bisnis

marketeers article
BELCHATOW, POLAND January 06, 2015: Photo of the Netflix logo on a monitor screen.

Hingga saat ini, Indonesia dan banyak negara lainnya masih menghadapi pandemi COVID-19. Berbagai tata cara kehidupan baru pun harus bisa diadaptasi masyarakat, salah satunya tata cara baru saat bekerja.

Banyak perusahaan menerapkan sistem bekerja secara remote atau dari rumah (work from home/WFH) hingga waktu yang belum ditentukan. Ada pula pemikiran bahwa sistem kerja ini akan terus ada bahkan saat vaksin dari COVID-19 ditemukan. Namun, CEO Netflix Reed Hastings tampaknya tidak setuju tentang hal itu.

Dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Hastings mengungkapkan bahwa ia melihat tidak ada keuntungan dari WFH. Ia bahkan menegaskan bahwa WFH menganggu jalan bisnisnya dan ia ingin semuanya kembali ke kantor secepatnya.

“Saya ingin semua kembali ke kantor, 12 jam setelah vaksin ditemukan. Tapi, jika bicara kenyataannya itu bisa memakan waktu enam bulan. Yang pasti, saya ingin semua kembali bekerja dari kantor setelah mayoritas karyawan telah mendapatkan vaksin,” tutur Hastings.

Hal ini tampaknya bukanlah sesuatu yang mengejutkan datang dari Hastings. Pasalnya, ia memang dikenal fokus pada kebudayaan perusahaan yang dituangkan pada bukunya berjudul No Rules Rules: Netflix and the Culture of Reinvention.

Salah satu poin yang bisa ditemukan pada bukunya adalah jalankan bisnis seperti satu tim, bukan keluarga. Ia meyakini berpikir bahwa perusahaan merupakan sebuah tim untuk memenangkan kompetisi bisa mengembangkan bisnis.

“Seperti tim yang berkompetisi di level tertinggi, kami ingin membentuk hubungan itu dan peduli satu sama lain. Dan, penting bagi karyawan untuk tidak mencoba menyenangkan atasan tetapi berusaha melakukan yang terbaik untuk perusahaan,” tegas Hastings.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related