Bahlil Lahadalia Ajak Australia Kembangkan Ekosistem Baterai RI

marketeers article
Bahlil Lahadalia: Investasi ASEAN Tumbuh 5%, Lampaui Negara Maju. (FOTO: Dok Kementerian Investasi/BKPM)

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak sejumlah investor asal Australia berkolaborasi dalam mendorong hilirisasi dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Kerja sama dengan Australia bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menggarap ekosistem industri baterai listrik di Indonesia.

Ajakan itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam pertemuan yang dilakukan pada Minggu (13/11/2022) di Nusa Dua, Bali. Dia mengungkapkan Indonesia dan Australia sama-sama memiliki kekuatan di sektor pertambangan, yaitu termasuk dalam negara-negara produsen terbesar di dunia untuk beberapa komoditas seperti nikel.

BACA JUGA: Bahlil Lahadalia Usulkan Ada OPEC Negara Penghasil Nikel

Menurutnya, Indonesia dan Australia bisa bekerja sama untuk mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia, mengingat negeri kangguru adalah penghasil lithium terbesar dunia.

“Indonesia memiliki pasar yang besar dalam industri kendaraan listrik dengan pemain-pemain global besar yang sudah berinvestasi seperti LG, Foxconn, CATL. Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dijajaki antara Indonesia dengan Australia dengan konsep saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan perekonomian kedua negara,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).

BACA JUGA: Tarik Investor Prancis, Bahlil Lahadalia Ingatkan soal Mitra Lokal

Bahlil juga menegaskan kembali bahwa Indonesia saat ini fokus pada industri hilirisasi, sehingga tidak membutuhkan investasi di sektor pertambangan. Ia juga menyampaikan banyaknya peluang investasi di sektor infrastruktur khususnya pada pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Dalam pertemuan tersebut, Senior Commisioner New South Wales Andrew Parker mengungkapkan kurangnya informasi terkait peluang investasi di Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong investasi Australia ke Indonesia.

“Para pebisnis Australia merasa kurangnya informasi mengenai proyek investasi yang siap ditawarkan di Indonesia, seperti sektor pertambangan, infrastruktur, pariwisata, dan industri pengolahan limbah,” ujar Andrew.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi investasi asal Australia pada triwulan III 2022 sebesar US$ 0,2 miliar dan menempati peringkat ke-10. Secara akumulatif sejak 2017-September 2022, realisasi investasi Australia mencapai US$ 2,37 miliar.

Related