Bahlil Sebut 60% Investasi di ASEAN Hanya Dinikmati 1% Penduduk  

marketeers article
Bahlil Lahadalia (FOTO: Dok Kementerian Investasi/BKPM)

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan nilai Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) terus mengalami pertumbuhan setiap tahun. Meskipun perekonomian global penuh ketidakpastian, performa FDI ASEAN masih terus terjaga.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM mengatakan ASEAN menjadi wilayah penerima FDI terbesar di dunia. Tercatat, pada tahun FDI ke ASEAN meningkat sebesar 5% sehingga mencapai US$ 224,2 miliar, ini tertinggi sepanjang sejarah.

BACA JUGA: Bahlil Lahadalia: Investasi ASEAN Tumbuh 5%, Lampaui Negara Maju

Kendati demikian, Bahlil menilai capaian investasi belum sepenuhnya dinikmati penduduk ASEAN. Hanya segelintir orang yang menikmati aliran modal yang masuk.

“Perlu digarisbawahi bahwa dari 60% FDI yang masuk ke ASEAN pada tahun 2022, hanya dinikmati oleh kurang dari 1% penduduk ASEAN. Ke depan, ASEAN perlu lebih memupuk kolaborasi secara konkret dalam upaya promosi dan fasilitas investasi agar ASEAN betul-betul dapat menjadi satu komunitas yang kuat,” kata Bahlil dalam acara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Investment Forum (AIF) Tahun 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, dikutip Senin (4/9/2023).

BACA JUGA: Percepat Transisi Energi di ASEAN, British International Investment Investasi Rp 200 Miliar

Menurutnya, untuk bisa meningkatkan pemerataan investasi perlu dilakukan kolaborasi antarnegara anggota ASEAN. Tujuannya agar modal yang masuk bisa memberikan kesejahteraan bagi banyak orang.

”Saya menginginkan ASEAN yang lebih kuat. Kita boleh berkompetisi tapi juga harus berkolaborasi,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn mengungkapkan kemajuan ASEAN terwujud karena adanya kolaborasi yang aktif terjalin antara negara-negara anggotanya. Dia berharap melalui forum investasi bisa menjadi wadah untuk para pemangku kepentingan bertukar pikiran dalam upaya mendorong pembangunan berkelanjutan di ASEAN.

ASEAN merupakan salah satu penerima FDI terbesar di dunia, 17% FDI global mengalir ke ASEAN tahun lalu. Prospek ASEAN untuk jangka menengah tetap positif karena adanya gerakan diversifikasi rantai pasok global.

”Maka untuk memanfaatkan peluang tersebut, perlu mendorong rezim perdagangan yang terbuka. Saya harap forum investasi ini mampu menjadi wadah bertukar pikiran untuk bersama-sama mendorong pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan ASEAN,” ucap Kao.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related