BAIC Indonesia resmi memulai perakitan lokal kendaraan BAIC BJ40 Plus di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini menandai keseriusan perusahaan dalam membangun basis industri otomotif di Indonesia.
Perakitan lokal ini dilakukan di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (PT HIM). Proyek ini dijalankan oleh PT JHL Internasional Otomotif (PT JIO) bersama PT JIO Distribusi Indonesia (PT JDI) selaku Agen Pemegang Merek (APM) BAIC.
BACA JUGA: Beri Penyegaran, BAIC Perkuat Daya Saing Model X55 II
“Dengan merakit BAIC BJ40 Plus secara lokal, merupakan langkah awal dari keseriusan BAIC untuk hadir dan berkembang di pasar Indonesia,” kata Dhani Yahya, Chief Operating Officer BAIC Indonesia dalam siaran persnya, Rabu (4/6/2025).
Keputusan merakit secara lokal tidak hanya soal strategi distribusi. Ini juga menunjukkan kesiapan BAIC untuk berkontribusi langsung pada penguatan industri otomotif nasional.
Produksi lokal memungkinkan perusahaan mengurangi biaya logistik dan menyesuaikan harga dengan kondisi pasar. Hal ini akan memperkuat daya saing produk di segmen kendaraan 4×4.
BAIC BJ40 Plus kini dipasarkan dengan harga Rp 698 juta (on the road Jakarta). Kendaraan ini tetap mempertahankan fitur tangguh dengan desain khas dan penambahan fitur baru.
Beberapa peningkatan pada versi lokal antara lain fitur differential lock depan dan belakang. Fitur ini meningkatkan kemampuan kendaraan saat menghadapi medan berat.
Interior kendaraan juga mengalami pembaruan dengan sistem hiburan terkini dan pengaturan kursi otomatis. Penyempurnaan ini ditujukan untuk kenyamanan dan kebutuhan pengguna Indonesia.
Dukungan teknis dari pusat produksi BAIC di Beijing memperkuat proses lokalisasi ini. Sebanyak enam tenaga ahli BAIC hadir langsung selama satu bulan untuk mendampingi perakitan.
“Team yang hadir juga termasuk dua orang tenaga ahli untuk memastikan kontrol kualitas dan hasil rakitan yang sesuai dengan standar tinggi dari BAIC Internasional,” ujar Dhani Yahya.
Pelibatan tenaga ahli lokal dari PT JDI dan PT HIM juga menjadi bagian penting dari proses ini. Sebelumnya, tujuh orang dikirim ke China untuk mengikuti pelatihan intensif di fasilitas BAIC.
Langkah ini membuka peluang pengembangan sumber daya manusia industri otomotif di Indonesia. Pengetahuan teknis yang diperoleh diharapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan di pabrik lokal.
Perakitan lokal juga menciptakan peluang kerja baru dan peningkatan keterampilan teknis. Dampaknya langsung dirasakan oleh ekosistem tenaga kerja industri otomotif dalam negeri.
Ke depan, BAIC berencana meningkatkan kandungan lokal sesuai regulasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Ini menjadi tahapan penting menuju kemampuan produksi mandiri.
BACA JUGA: Agresif Ekspansi, BAIC Indonesia Buka Dealer di Siliwangi Semarang
BAIC juga memiliki target ekspor ke negara lain dengan basis produksi dari Indonesia. Strategi ini akan memberikan kontribusi terhadap penerimaan devisa nasional.
“Proses perakitan lokal ini merupakan langkah awal BAIC Indonesia, yang selanjutnya akan memulai proses penggunaan komponen dalam negeri sesuai peraturan TKDN yang berlaku dari Pemerintah,” tutup Dhani.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz