Bakal Bangun Pabrik Baru di Korsel, Saham Tesla Melejit

marketeers article
Tesla. (FOTO:123RF)

Tesla, produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) mencatatkan kenaikan saham hampir 8% pada akhir perdagangan, Rabu (23/11/2022), setelah mencapai level terendah dalam 52 pekan sehari sebelumnya. Reli tersebut mengikuti rekomendasi analis Citi terhadap peringkat saham Tesla yang naik menjadi netral.

Dilansir dari CNBC, Kamis (24/11/2022), kenaikan saham tersebut juga dibantu seiring rencana Tesla yang membidik Korea Selatan (Korsel) sebagai kandidat teratas untuk pembangunan pabrik baru. Saham Tesla diperdagangkan mendekati US$ 183 pada Rabu (23/11/2022), sore.

BACA JUGA: Elon Musk Jual Lagi Saham Tesla, Buat Bayar Pembelian Twitter?

Dengan adanya rebound itu menjadi jeda bagi para investor Tesla. Investor Tesla mengalami penurunan separuh nilai saham dalam enam bulan terakhir di tengah kejatuhan pasar yang lebih luas. 

“Kami yakin penurunan tahun ini telah menyeimbangkan risiko jangka pendek. Untuk menjadi bullish, kami ingin mendapatkan kepercayaan tambahan pada harga jual rata-rata dan kemajuan FSD (Full Self-Driving),” tulis Citi.

BACA JUGA: General Motors Putuskan Hentikan Iklan Berbayar di Twitter

Tesla menjual sistem bantuan pengemudi, termasuk autopilot standar, dipasang di semua mobil barunya dan opsi FSD premium. Di AS, FSD Tesla saat ini dibanderol US$ 15.000 atau US$ 199 per bulan dengan basis berlangganan.

Tesla tidak membeberkan berapa persentase pengguna yang memilih untuk membeli atau mengakhiri langganan mereka. Elon Musk, CEO Tesla telah menjanjikan kepada investor dan pelanggan Tesla sejak 2016 bahwa dapat mengubah mobil listriknya menjadi kendaraan self-driving yang mampu beroperasi sebagai robotaxis.

Pengemudi yang menggunakan sistem autopilot Tesla, Enhanced Autopilot, FSD, dan FSD Beta diharapkan tetap memperhatikan jalan, dengan tangan di kemudi, dan siap mengambil kemudi setiap saat. Selain catatan Citi, Musk pada Rabu (23/11/2022), berbicara dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dan menyatakan optimismenya mengenai pabrik Tesla baru yang akan dibangun. 

Sebelum terjadi rebound, aksi jual saham Tesla tetap terjadi menyusul perhatian Musk yang beralih ke Twitter, setelah kesepakatan pembelian senilai US$ 44 miliar. Penurunan saham Tesla juga terjadi setelah Musk melego kepemilikan sahamnya dalam jumlah besar untuk kesepakatan Twitter.

Musk dengan cepat menerapkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal, memecat para petinggi, dan mengubah fitur-fitur penting di platform Twitter. Aksi Musk pun direspons dengan banyaknya merek yang menghentikan kampanye iklan di Twitter tanpa batas waktu.

Sejumlah aktivis sipil juga menyerukan boikot terhadap platform Twitter sampai Musk bisa mengelola ujaran kebencian dan konten berbahaya lainnya di Twitter.

Related