Bangun Kantor Pemasaran di Bali, Zurich Perkuat Pasar Indonesia Tengah

marketeers article
Peresmian Kantor Pemasaran Asuransi Zurich di Bali

Group perusahaan asuransi, Zurich baru saja meresmikan pembukaan kantor pemasaran di kota Denpasar. Berbeda dengan kantor pemasaran asuransi pada umumnya, kantor pemasaran Zurich menghadirkan layanan one stop solution. Mereka menghadirkan seluruh produk dan layanan asuransi umum dan asuransi jiwa berada di “satu pintu”.

“Kehadiran kantor pemasaran ini kami hadirkan untuk semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan Zurich,” jelas Direktur PT Zurich Insurance Indonesia Wirahadi Suryana dalam laporannya ke marketeers.

Dengan kantor ini, Zurich ingin menghadirkan layanan di mana semua kebutuhan asuransi dapat diakses dengan mudah dan efisien. Upaya ini sejalan dengan nilai-nilai bisnis mereka, yaitu mempermudah akses terhadap produk dan layanan asuransi. Zurich pun menjadikan nasabah sebagai fokus utama.

Pembukaan kantor pemasaran di Denpasar juga merupakan upaya Zurich untuk memperluas pasar ke
segmen ritel di Indonesia bagian Tengah. Merujuk pada data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), untuk asuransi umum hingga saat ini porsi pasar ritelnya masih berada di bawah 20% dari total bisnis asuransi umum. Sedangkan untuk Asuransi Jiwa, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat hingga kuartal IV 2017, pertumbuhannya baru mencapai 14,5%.

Kendati demikian, pertumbuhan sektor ritel diprediksi akan terus tumbuh dengan pesat ke depannya. “Saat ini dan ke depannya, kami berfokus untuk memperluas bisnis di segmen ritel. Kami melihat bahwa ada peluang strategis untuk merambah segmen ini,” lanjut Wirahadi.

Sejalan dengan fokus untuk memperluas pasar ke segmen ritel, Zurich melihat bahwa Bali memiliki potensi untuk menjadi wilayah sasaran ekspansi bisnis asuransi. Menurut OJK pada tahun 2015, dari 4,1 juta jiwa penduduk di Bali, baru 20% penduduk Bali yang memiliki asuransi. Masih rendahnya penetrasi asuransi justru menjadikan Bali sebagai daerah dengan potensi bisnis yang menjanjikan.

Belum lagi, berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 6% pada tahun 2017, lebih tinggi dari rata-rata nasional. “Kami optimis, kebutuhan masyarakat akan asuransi akan terus meningkat kedepannya seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan,“ imbuh Wirahadi.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related