Bangun Kapal PIS Ramah Lingkungan, Pertamina Investasi US$ 1,6 Miliar

marketeers article

PT Pertamina International Shipping (PIS) berencana mengucurkan investasi sebesar US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 22,9 triliun (kurs Rp 14.337 per US$) untuk membeli kapal baru. Rencananya, dana tersebut akan direalisasikan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

Chief Executive Officer (CEO) PT Pertamina International Shipping Erry Widiastono mengatakan, modal yang ditanamkan merupakan komitmen perseroan untuk masuk dalam bisnis yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Adapun kapal PIS yang akan dibeli atau dirakit menggunakan mesin yang rendah emisi gas karbon.

“Dengan anggaran tersebut, perseroan setidaknya bakal menambah 69 unit kapal dengan cara akuisisi maupun merakit dari nol. Dengan tambahan itu, maka jumlah armada kapal perseroan akan menjadi 164 unit dari total yang ada saat ini 95 unit,” ujar Erry melalui keterangannya, dikutip Senin (21/2/2022).

Menurut dia, ke depan perseroan telah menyusun peta jalan atau roadmap untuk menjadi perusahaan logistik laut terpadu (integrated marine logistics) yang lebih hijau. Pertamina akan melakukan beberapa program yang disebut green shipping. Program ini berfokus pada aspek pembangunan dan pengelolaan kapal.

Dari penuturan Erry, program teknologi kapal ramah lingkungan bertujuan untuk mengurangi gas buang kapal.  Armada yang dimiliki PIS menggunakan bahan bakar low sulfur dan dilengkapi dan menginstalasi peralatan yang bisa membantu menurunkan serta menghalangi gas buang kapal tersebut.

“Teknologi ini sudah diterapkan di dua kapal carrier milik PIS, yakni Pertamina Pride dan Pertamina Prime. Pembangunan kapal-kapal baru milik PIS juga akan menerapkan teknologi kapal-kapal yang eco friendly,” ujarnya.

Erry menambahkan, selain pemanfaatan teknologi, perseroan juga menerapkan energi efisiensi dengan mengurangi waktu berlabuh kapal untuk meminimalisasi emisi. Sehingga secara keseluruhan ekosistem bisnis Pertamina dapat menekan angka emisi.

“Komitmen menurunkan emisi gas buang dijalankan dengan menghitung Energy Efficiency Existing Index (EEXI) yang saat ini sudah dilakukan kajian terhadap 57% kapal milik PIS atau sebanyak 54 kapal dari 95 kapal milik PIS,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related