Bank DBS dan UOB Kucurkan Pinjaman Rp 6,7 Triliun untuk Pembangunan Pusat Data

marketeers article
Ilustrasi Bank DBS. Sumber gambar: pers rilis.

Bank DBS Indonesia dan UOB Indesia bersama-sama menyediakan fasilitas pinjaman senilai Rp 6,7 triliun untuk mendanai pembangunan kampus pusat data baru di Indonesia. Proyek ini dikembangkan bersama oleh operator pusat data DayOne dan Indonesia Investment Authority (INA), merupakan perjanjian pembiayaan dalam mata uang rupiah terbesar yang pernah diperoleh untuk sebuah pusat data.

Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk mengembangkan dan mengoperasikan tiga pusat data yang berlokasi di Nongsa Digital Park di Batam. Pusat data ini bertujuan untuk menjadi jembatan digital antara Singapura dan Indonesia, membuka akses perusahaan-perusahaan Singapura kepada infrastruktur dan sumber daya manusia digital Indonesia, sekaligus memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi dan arus investasi Singapura.

BACA JUGA: Bidik Ekonomi Digital US$ 45 Miliar, Equinix Akuisisi 3 Pusat Data di Filipina

Setelah selesai dibangun pada akhir tahun 2025, pusat data ini akan memiliki kapasitas beban teknologi informasi (TI) gabungan sebesar 72,4MW. Ini setara dengan 5% dari total kapasitas pusat data di Asia Tenggara (ASEAN), yakni 1,41GW, pada tahun 2029.

Kemitraan ini diresmikan di tengah transformasi digital yang sedang berlangsung di Indonesia dan Asia Tenggara yang mendorong permintaan daya komputasi pusat data. Menurut penelitian dari Boston Consulting Group, permintaan pusat data di ASEAN diperkirakan akan melonjak hingga 6,5GW pada tahun 2030, tiga kali lipat dari kapasitas yang ada saat ini di kawasan ini pada tahun 2023.

BACA JUGA: Equinix Resmikan Pusat Data AI-Ready Pertama di Jakarta

Hal ini didorong oleh transformasi digital yang terus berlanjut di kawasan ini, konektivitas regional yang terus berkembang, dan percepatan adopsi kecerdasan buatan. Koridor Singapura-Johor-Batam yang merupakan pusat utama lalu lintas data di ASEAN, diperkirakan akan memenuhi hingga setengah dari permintaan ini, dengan kapasitas koridor tersebut diproyeksikan mencapai hingga 3,3GW pada tahun 2030.

“Pendanaan bersejarah ini, yang adalah fasilitas dalam denominasi rupiah terbesar yang pernah diperoleh untuk pengembangan pusat data, merupakan bentuk pengakuan yang kuat atas kemampuan DayOne dalam menghadirkan infrastruktur digital secara cepat dan berskala besar,” kata Jamie Khoo, Chief Executive Officer (CEO) DayOne melalui keterangan resmi, Kamis (5/6/2025).

Lim Chu Chong, Lim Chu Chong menambahkan, transaksi penting ini merupakan investasi strategis bagi masa depan ekonomi digital ASEAN. Perluasan kapasitas pusat data di kawasan ini akan mempercepat transformasi digital bisnis di wilayah ini yang merangkul solusi-solusi seperti kecerdasan buatan, layanan cloud, dan pemrosesan real-time.

“Konektivitas digital yang semakin kuat antara Indonesia dan Singapura menempatkan kedua negara pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi permintaan regional yang terus meningkat akan daya komputasi,” ujarnya.

Sementara itu, Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia menyebut, kemitraan dengan DayOne dan INA dalam membangun infrastruktur digital yang mendukung ekonomi digital yang rendah karbon sejalan dengan ambisi Indonesia untuk menjadi pusat digital di tingkat regional. Selain itu, Batam memiliki peran penting sebagai pintu gerbang utama menuju Singapura.

“Sebagai bank regional terkemuka dengan konektivitas ASEAN yang mendalam, kami mendorong pertumbuhan yang inklusif dengan menghubungkan modal dengan infrastruktur yang mendorong inovasi dan keberlanjutan,” kata Hendra.

Related

award
SPSAwArDS