Bank Indonesia Dorong Penggunaan Local Currency Transaction di Beijing

marketeers article
Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam “Indonesia-China Business Forum”. (FOTO: Bank Indonesia)

Bank Indonesia (BI) terus mendorong perluasan dan penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) antarnegara. Dorongan itu mencakup penggunaan LCT dalam perdagangan, investasi, pasar keuangan, dan perbankan, serta transaksi pembayaran antarnegara.

Pada kegiatan promosi perdagangan yang dikemas dalam “Indonesia-China Business Forum” di Beijing, BI berkesempatan memperkuat jalinan kemitraan ekonomi Indonesia dan Cina melalui kampanye Local Currency Transaction dengan menggunakan mata uang lokal.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan mekanisme LCT ini diyakini akan mendorong kerja sama investasi dan perdagangan kedua negara. 

“Kampanye secara langsung di negara mitra ini mendorong pemanfaatan LCT Indonesia-Cina yang telah diimplementasikan sejak 6 September​ 2021 lalu,” kata Perry Warjiyo dikutip dari website BI, Jumat (29/9/2023).

BACA JUGA:  Kembangkan Industri Herbal, Luhut Jajaki Kerja Sama China

Di kesempatan itu, ia ingin mendorong penggunaan LCT dari jalur investasi. Dengan begitu, ia menyampaikan lima alasan untuk berinvestasi di Indonesia, yakni pondasi makro ekonomi yang stabil, pertumbuhan yang tinggi, berlanjutnya reformasi struktural dan hilirisasi sumber daya alam, digitalisasi ekonomi dan keuangan yang terakselerasi, dan pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

Hal ini didukung pasar dan konsumsi domestik yang luas, meluasnya sektor jasa dan meningkatnya ekonomi penduduk generasi milenial. Sebagai mitra dagang terbesar, kontributor investasi asing langsung kedua tertinggi, dan tiga besar sumber turis tertinggi Indonesia, ia menilai Cina perlu terus memperkuat hubungan bilateral dengan Tanah Air.

BACA JUGA:  Pemakaian Rupiah dalam Transaksi dengan Negara Mitra Terus Didorong

Perry memaparkan soal baiknya performa makro ekonomi Indonesia yang mencatat inflasi yang rendah dan diproyeksikan terus menurun, nilai tukar rupiah yang stabil, defisit fiskal yang terus mengecil serta meningkatnya pembiayaan perbankan.

“Indonesia stabil secara makro ekonomi, moneter dan stabilitas keuangan. Hal ini penting karena tidak ada investasi dan prospek bisnis apabila suatu negara tidak stabil,” ucap dia.

Selain dengan Cina, kerja sama Local Currency Transaction juga sudah diimplementasikan antara Indonesia dengan sejumlah negara di kawasan, yaitu Malaysia, Thailand, dan Jepang. Sementara itu, dengan Singapura dan Korea Selatan telah diperoleh kesepakatan bersama untuk membangun kerangka implementasi kerja sama LCT dengan Indonesia.

BACA JUGA:  Tarik Peluang Investasi, Pemerintah RI Kunjungi Pabrik Chery di Cina

Saat ini, LCT Indonesia-Cina yang inisiasinya telah dimulai sejak tahun 2017 telah melibatkan 16 bank di Indonesia dan delapan bank di China. Menurutnya, kinerja LCT Indonesia-Cina dalam dua tahun terakhir menunjukkan perkembangan positif baik dari segi volume maupun jumlah pengguna.

“Untuk mengoptimalisasinya, dalam kegiatan kampanye Local Currency Transaction di Cina ini kami ingin mendorong komitmen pimpinan bank dan pelaku usaha di Cina untuk meningkatkan utilisasi LCT ke depan,” tutur dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related