Bank Indonesia Perluas Layanan BI-Fast, Tambah 25 Bank Peserta Baru

marketeers article
Bank Indonesia (BI). (FOTO: 123rf.com)

Sebagai upaya mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional, Bank Indonesia (BI) melakukan perluasan pada layanan fast payment mereka, yakni BI-Fast. Perluasan tersebut akan dilakukan oleh BI melalui pertambahan jumlah bank peserta serta jumlah fitur layanan yang bisa digunakan oleh nasabah di BI-Fast. 

BI secara resmi menambah 25 bank sebagai peserta BI-Fast yang termasuk ke dalam peserta gelombang atau batch keempat. Beberapa bank yang baru masuk sebagai peserta BI-Fast adalah Bank BTPN, Bank Muamalat, Bank Seabank dan lain-lain. 

“Dengan adanya penambahan 25 bank, saat ini total peserta BI-Fast telah mencapai 77 peserta, yang merupakan gabungan peserta BI-Fast gelombang pertama, kedua, ketiga dan keempat. Angka tersebut telah mewakili 85% dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional,” kata Kepala Departemen Komunikasi dan Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis.

Penerapan BI-Fast oleh bank peserta kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan strategi dan rencana bank peserta dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing. Dalam gelombang keempat ini, BI juga akan menambah layanan kebanksentralan melalui BI-Fast. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan tugas BI di bidang moneter, makroprudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah.

Selain penambahan jumlah peserta, BI juga akan memperluas fitur layanan menjadi tidak hanya sekedar transfer dana antarbank. Secara bertahap, nasabah dapat menikmati layanan yang mencakup bulk credit​​, direct debit, serta request for payment

Tidak hanya itu, BI juga tengah mempersiapkan fitur cross border retail payment pada BI-Fast. Perluasan layanan BI-Fast ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk stakeholder BI akan layanan sistem pembayaran ritel yang bernilai CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal). 

BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-Fast dengan berbagai pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) Nasional. 

“Kami berharap, pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan nilai tambah dari layanan BI-Fast yang berorientasi konsumen. Perluasan ini juga diharapkan dapat meningkatkan inklusi ekonomi dan keuangan serta mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi,” tutur Erwin.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related