Bantu Pengadaan Barang untuk UKM, Bukalapak Gandeng Modalku

marketeers article
Asian couple with stack of parcel boxes, online business and delivery concept.

Beberapa waktu lalu, Bukalapak melalui BukaPengadaan mengumumkan kerja sama Modalku, platform peer to peer (P2P) lending. Kerja sama ini untuk memberi kemudahan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergabung di BukaPengadaan untuk mendapatkan pinjaman. Para UKM bisa  mendapatkan pinjaman hingga Rp 500 juta dengan durasi pinjaman (tenor) sampai 60 hari.

Terjalinnya kerja sama dua perusahaan ini sejalan visi kedua perusahaan yang sama, yaitu untuk membangun inklusivitas pembiayaan di Indonesia, serta membantu UKM agar dapat terus tumbuh tanpa harus khawatir dengan biaya yang terbatas. Apalagi, peran UKM sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi negara di tengah kondisi pandemi COVID-19.

Hita Supranjaya, Direktur BukaPengadaan mengungkapkan bahwa sesuai dengan misi dan visi Bukalapak, yaitu untuk dapat menghadirkan keadilan ekonomi bagi semua masyarakat. BukaPengadaan akan selalu berupaya untuk memajukan UKM, terutama dalam sektor ­pengadaan barang secara digital.

“Terjalinnya kolaborasi Bukalapak dengan Modalku ini dapat memberikan tambahan pilihan pembiayaan bagi para pegiat UKM untuk terus mengembangkan usahanya. Kami harap kerja sama ini akan membawa manfaat untuk kemajuan UKM lokal dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas,” ungkap Hita.

Hal senada juga diungkapkan oleh Arthur Adisusanto, Head of Growth and Partnership Modalku. Arthur mengatakan bahwa dengan adanya kolaborasi ini, Modalku akan terus berupaya untuk menjadi platform pendanaan digital terpilih bagi UKM. Modalku akan terus menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing UMKM.

“Kolaborasi ini menjadi salah satu langkah Modalku untuk mengajak pelaku UKM agar bisa bertahan dan terus berkembang di masa pandemi. Bersama BukaPengadaan, kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pegiat UKM dalam hal pengadaan barang. Kami harap sinergi ini dapat menjadi salah satu solusi atas kendala yang dihadapi pegiat UKM akibat pandemi COVID-19,” tutur Arthur.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related