Banyak Mispersepsi, Mr Ishii Gencar Edukasi Mengenai Produk Porang

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
28 Februari 2024
marketeers article
Mr Ishii gencar edukasi mengenai produk porang. (Sumber: Dok. Mr Ishii)

Mr Ishii, sebagai brand produk konnyaku dan shirataki di Indonesia gencar memberikan edukasi untuk memperluas segmentasi pasar produk porang. Faktanya, hingga kini perkembangan industri penanaman porang masih memiliki banyak mispersepsi. 

Porang sering kali disamakan dengan tepung terigu ataupun tepung singkong yang siap konsumsi. Alhasil, saat ini banyak industri yang mengaku bisa mengolah porang padahal sebenarnya jenisnya berbeda. 

Beras porang yang dituding sebagai produk akhir dari olahan umbi porang menjadi viral.

BACA JUGA Begitu Mendunia, Konnyaku dan Shirataki Dipasok dari Lokal

Mengenai fenomena tersebut, Charlie Shirataki, Influencer Expert Porang sekaligus Chief Markerting Officer Mr Ishii menyampaikan pada dasarnya industri produk porang memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia.

“Untuk itu, masyarakat Indonesia harus lebih jelih dan lebih selektif lagi dalam memilih produk untuk dikonsumsinya apalagi terkait nilai gizi dan efeknya bagi kesehatan tubuh masing masing. Bagi konsumen setia aneka produk olahan hasil ekstraksi umbi porang pun harus paham membedakan mana produk yang terbuat serat porang asli dan mana produk yang hanya di label terbuat dari Porang,” ujar Charlie, dikutip dari keterangan persnya.

Sebab itu, dibutuhkan edukasi berkesinambungan mengenai produk olahan porang. Terkait hal tersebut, Charlie memberikan pemaparannya mengenai mispersepsi di dunia porang.

Saat ini, banyak mispersepsi di dunia Porang terkait istilah penyebutan porang yang membuatnya terdengar berbeda produk padahal sama. Porang dikenal dalam penggunaannya di Bahasa Indonesia, sementara Konjac (Bahasa Inggris) dan Konnyaku Shirataki (Bahasa Jepang).

BACA JUGA Dessert Markt Gelar Cooking Demo dari Konnyaku dan Shirataki

Kedua, regulasi kejelasan penggunaan. Tepung porang sendiri merupakan produk belum siap makan, karena masih mengandung oksalat tinggi.

Hal ini ibarat tepung singkong racun yang belum siap makan karena masih mengandung sianida, namun diambil sari pati nya untuk dapat dikonsumsi (biasa dikenal dengan tepung tapioka) sama halnya dengan porang.

Saripati porang yang dapat dikonsumsi disebut dengan glukomanan atau konjac gum yang merupakan zat hidrokoloid atau produk pengental. Produk ini digunakan di industri pembuatan jelly, pengikat makanan olahan, emulsifier keju dan ice cream, lem, tekstil dan banyak lagi.

Ketiga, kualitas dan keaslian produk. Adapun ciri khas dari produk olahan porang yang paling penting harus memiliki tinggi serat pangan dengan tekstur seperti jelly yang padat.

“Ke depannya, jika ada pertanyaan, apakah beras Porang atau Konjac (shirataki) yang langsung seduh dan cirinya seperti nasi putih itu asli atau palsu? Jawabnya dipastikan produk tersebut bukan Konjac ataupun Shirataki karena tidak sesuai dengan kriteria diatas,” tutur Charlie.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related