BASE Ubah Stigma Kecantikan dengan Ragam Konten Pemasaran

marketeers article

Membawa misi mendukung keberagaman dan inklusivitas, mendorong BASE meluncurkan kampanye #beBASEkspresi. Ragam konten pemasaran dikemas, dan melibatkan berbagai pihak untuk menjangkau lebih banyak dampak.

Kampanye #beBASEkspresi diluncurkan BASE di momen bulan kemerdekaan Indonesia dengan misi memerdekakan perempuan dari definisi kecantikan yang terkotakan.

BASE mencoba menjawab keresahan banyak perempuan yang kerap merasa tidak percaya diri dengan kulit mereka sendiri. Apalagi, di era media sosial seperti saat ini ketika self expression and exploration menjadi semakin penting.

“Setiap orang ingin mengekspresikan diri mereka di mata dunia. Namun, masih banyak tekanan sosial yang membuat mereka tidak percaya diri untuk mengeskpresikan diri mereka yang sesungguhnya. Mereka cenderung bersembunyi, atau justru berupaya keras untuk menjadi orang lain,” ungkap Cissylia van Leeuwen, Brand Director BASE di Jakarta, Kamis (27/08/2020).

Photo Credits: BASE

BASE kemudian memilih media sosial sebagai kanal untuk meluncurkan kampanye ini. Pasalnya, media sosial kerap kali menjadi sumber bagi rasa insecure para pengguna. Untuk itu, BASE ingin menyebarkan konten-konten positif yang dapat menjadi obat penawar bagi rasa insecure tersebut.

“Kampanye #beBASEkspresi mengajak publik untuk mengunggah foto dan video yang bercerita mengenai pengalaman pribadi mereka terkait rasa insecure yang dialami. Termasuk, bagaimana masing-masing individu menghadapi pesoalan itu,” jelas Cissylia.

Stigma lama soal standar ideal kecantikan yang kerap digambarkan dengan kulit putih, badan kurus, tinggi, dan langsing, serta rambut hitam dan panjang tidak akan bisa dihapuskan jika BASE bekerja sendirian. Untuk itu, BASE menggandeng berbagai komunitas dan media guna meramaikan kampanye ini.

BASE juga mengemas konten berbentuk video yang menggandeng 10 BASE Friends untuk menjadi model di dalam kampanye tersebut. Yang menarik, 10 perempuan ini datang dari berbagai latar belakang berbeda. Mulai dari perbedaan warna kulit, suku, hingga gaya.

Photo Credits: YouTube/ BASE

Di dalam video singkat berdurasi sekitar lima menit ini, perempuan-perempuan tersebut berbagi pendapat mengenai pentingnya menjadi diri sendiri. Mereka juga mengedukasi audiens untuk memperkaya keberagaman persepsi mengenai definisi kecantikan yang ideal.

10 Base Friends ini pun mengaku senang dan merasa terwakilkan kecantikannya. Fatimah Amalia, dokter muda yang juga menjadi model di dalam video ini mengatakan, pekerjaan rumah bagi brand kecantikan di Indonesia bukan hanya menyediakan variasi produk untuk berbagai jenis kulit.

Brand kecantikan juga harus lebih beragam dalam membuat kampanye pemasaran. Pemilihan brand ambassador harus lebih banyak dievaluasi karena jika kita tetap menampilkan model dengan kulit bagus nan sempurna, maka goals yang tercipta akan tetap sama. Jika terus seperti ini, standar kecantikan tidak akan berubah, dan brand seakan memberi impian semu,” ungkap Fatimah.

BASE berharap, gerakan ini tidak berhenti sebatas kampanye ini berlangsung. Pesan yang sama akan selalu disuarakan BASE dalam berbagai variasi kampanye lainnya.

Related