Ini Alasan Laba Bersih BCA Turun

marketeers article

PT Bank Central Asia Tbk mengumumkan kinerja keuangan periode semester pertama 2020 yang cukup solid meskipun dihimpit kondisi pandemi.

“Kami mencatat laba bersih semester pertama 2020 ini tercatat Rp 12,2 triliun, turun Rp 700 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk.

Secara keseluruhan, Jahja mengatakan ada perlambatan berbagai aktivitas bisnis yang menyebabkan rendahnya permintaan kredit sepanjang bulan Maret hingga Juni 2020.

Dilihat secara mendetail, BCA mencatat kredit tumbuh 5,35% secara tahunan menjadi Rp 595,1 triliun per Juni 2020. Pertumbuhan ini ditopang oleh naiknya kredit korporasi BCA sebesar 17,7% tahunan. Sementara, kredit komersil dan UKM turun 0,9% YoY menjadi Rp 91 triliun dan KKB turun 11,99% tahunan menjadi Rp 42,5 triliun.

“Dalam kondisi ini, BCA fokus mendukung nasabah untuk menghadapi perlambatan bisnis lewat restrukturisasi kredit selektif pada berbagai segmen. Selama bulan Maret hingga Juni 2020, kami memproses pengajuan restrukturisasi Rp 115 triliun dan per 30 Juni 2020, total kredit yang telah selesai direstrukturisasi tercatat Rp 69,3 triliun atau 12% dari total portofolio,” jelasnya.

Di tengah penurunan ini, BCA membuktikan dirinya bisa menurunkan biaya dana pihak ketiga sehingga membantu meringankan tekanan pada pendapatan bunga gross. Akibatnya, pendapatan bunga bersih naik 10,6% secara tahunan dan mendorong bank untuk membukukan total pendapatan operasional sebesar Rp 37,8 triliun, tumbuh 10,3% tahunan.

“Sepanjang kondisi ini, kami berkerja sama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan solusi pemulihan,” tambah Jahja.

Menghadapi kondisi pembatasan akibat pandemi, BCA meluncurkan solusi transaksi perbankan dari rumah #BankingFromHome via BCA Mobile dan KlikBCA untuk mengefiseiensi transaksi nasabah. Jahja juga mengungkapkan rencana perusahaannya untuk mengoptimalisasi lebih lanjut digital channel yang sudah dimiliki BCA.

“Penggunaan teknologi sudah tidak bisa ditunda lagi. Kami akan terus mengoptimalkan aspek ini untuk mendukung aktivitas operasional harian untuk internal maupun eksternal perusahaan,” tutup Jahja.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related