BEKUP 2021 Targetkan Ekosistem Ekonomi Digital yang Saling Mendukung

marketeers article

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi membuka program Baparekraf for Startup (BEKUP) 2021 pada akhir April lalu. Gelaran ini ditargetkan menjadi upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah masa pandemi. Kemenparekraf juga berusaha meningkatkan potensi pertumbuhan startup digital di Indonesia sebagai tanggapan dari ekosistem ekonomi digital yang semakin bertumbuh.

Sejak tahun 2016 BEKUP telah berhasil melahirkan startup-startup terobosan yang memperkaya ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Di tahun keenamnya ini, BEKUP digelar di lima kota. Di antaranya, Jakarta, Malang, Manado, Pekanbaru, dan Yogyakarta. Program ini juga menggandeng Coworking Indonesia dalam program BEKUP Academy & Mentor Training.

“Penyelenggaraan tahun ini ditargetkan agar pelaku ekonomi digital saling menguatkan satu sama lain. Mereka harus menjadi solusi untuk dirinya sendiri, sesama pelaku industri, dan konsumen. Sehingga, ekosistem ini terus tumbuh dan menciptakan ekonomi yang lebih kuat,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Parekraf dalam pidato pembukaannya.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, BEKUP akan melatih startup peserta untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya lewat program BEKUP Academy. Program ini adalah kegiatan inkubasi untuk mengembangkan startup digital dari berbagai tahap. “Startup akan didorong untuk Create, Accelerate, dan Scale-Up,” tambah Sandiaga.

Sementara itu, untuk pemain startup yang ingin mengembangkan diri, BEKUP memfasilitasi lewat Mentor Traning Program. Di program ini, startup founders, praktisi, ahli dilatih mengembangkan kemampuan (skill) untuk menjadi mentor pengembangan startup. “Semua kegiatan ini akan dilakukan secara daring. Mulai dari seleksi, bootcamp, hingga mentoring,” tegas Sandiaga.

Potensi besar ekonomi digital Indonesia

Semangat Kemenparekraf dalam membangun ekonomi digital di Indonesia bukan tanpa alasan. Potensi sektor ini begitu besar untuk dimanfaatkan.

Data dari Google dan Temasek memproyeksikan ekonomi digital Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Nilai pasar ini meningkat tiga kali lipat dari US$ 40 miliar pada tahun 2019 menjadi US$ 124 miliar pada tahun 2025. Kondisi pandemi digadang-gadang bahkan bisa meningkatkan proyeksi ini lebih besar lagi.

“Potensi ini harus dikembangkan untuk mendorong investor agar tertarik melakukan investasi di startup di Indonesia. Hingga tahun 2020, investasi modal startup Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara, mencapai 74%. Angka ini harus terus tumbuh ke depan,” kata Andi Saptari, Ketua Pelaksana BEKUP 2021.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related