Belajar dari Dokter Qory, Kenali Ciri Korban KDRT yang Enggan Melapor

marketeers article
Ilustrasi korban KDRT (Foto: 123rf)

Kabar hilangnya Qory Ulfiyah Ramayanti baru-baru ini menghebohkan jagat maya. Usai sang suami membagikan informasi tersebut di media sosial, bermunculan dugaan bahwa dokter asal Bogor itu merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Sebagaimana dibeberkan akun X @gudbaybambina, yang mengaku sebagai sahabat dokter Qory. Ia mengatakan si suami sering memarahi kawannya itu di depan orang lain, bahkan tidak segan membentaknya.

“Suaminya memang bersikap kasar, bahkan tidak malu untuk memarahi istrinya di depan orang lain. Saya menyaksikan sendiri ketika kami bekerja di tempat yang sama. Suatu hari, suaminya datang ke tempat kerja dan marah-marah sampai berteriak,” cuitnya.

BACA JUGA: Sulli Akui Hidupnya ‘Disetir’ sang Ibu, Pertanda Helicopter Parenting?

Apa yang disampaikan akun @gudbaybambina agaknya tidak mengada-ada. Sebab, setelah ditemukan oleh pihak kepolisian, dokter Qory langsung membuat laporan dugaan KDRT dengan didampingi PPA.

Melaporkan pasangan sebagai pelaku KDRT sejatinya memang bukan perkara mudah bagi segelintir orang. Ada beberapa alasan yang membuat korban enggan melaporkannya ke pihak berwajib, salah satunya karena masih berharap si pasangan bisa berubah.

Di sisi lain, sebagai orang terdekat dari si korban tidak sepatutnya diam saja. Seseorang perlu menyadari sejumlah ciri yang mengindikasikan bahwa orang tersebut adalah korban KDRT yang bungkam.

Melansir Very Well Mind, berikut adalah beberapa indikasinya beserta cara untuk menolong si korban KDRT yang enggan melapor:

Ciri Seseorang Alami KDRT

Orang yang mengalami KDRT cenderung menutup diri, malu atau tidak berani mengungkapkan kekerasan yang telah dialaminya. Ada beberapa ciri yang menandakan seseorang mengalami KDRT, antara lain sering terlihat kesal, gelisah, bahkan menarik diri dari lingkungan.

Selain itu, mereka juga cenderung menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau gugup saat berada di sekitar orang-orang tertentu, menunjukkan perubahan perilaku yang tiba-tiba atau tidak biasa, bahkan memiliki kebiasaan makan atau tidur yang tidak biasa.

BACA JUGA: Ramai Konten Pornografi di TikTok, Ini Cara Mengontrol Tontonan Anak

Dari segi fisik, korban KDRT juga biasanya mengalami cedera seperti luka, memar, atau bahkan patah tulang. Terdapat pula memar, berdarah, ada noda darah di pakaian, pakaian robek, bercak darah di sekitar area kelamin.

Mereka juga cenderung mengalami dehidrasi, kurang gizi, atau tidak terawat dan menjadi sangat lemah. Dengan begitu, mereka biasanya akan menunjukkan sedang merasa tidak aman atau tidak terlihat sehat.

Cara Menolong Korban KDRT

Jika orang terdekat Anda menunjukkan ciri-ciri yang demikian, sebaiknya jangan langsung menyuruhnya melapor ke pihak berwajib. Pertama-tama, ajaklah ia untuk membicarakan hal yang menimpanya terlebih dahulu.

Berikan mereka waktu untuk bercerita, meluapkan emosi, menangis, marah, dan melepaskan frustrasi. Saat mendengarkan cerita tentang apa yang dialaminya, Anda harus berusaha tidak menghakiminya.

Setelah mendengar semua keluh kesah tersebut, yakinkan padanya bahwa Anda memercayai ceritanya. Katakan bahwa itu bukan salahnya dan dia tidak berhak mengalami hal ini. Lalu, semangatilah dia untuk mencari bantuan profesional.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related