Belajar dari PR Astra Yang Terlibat Bangun Brand Awareness

marketeers article
market PR media words on airport board background

Segmentasi media menjadi salah satu tugas pokok praktisi PR di suatu perusahaan. Dalam arti, melakukan pemetaan media berdasarkan jenis media, kategori pemberitaan, hingga segmen pembaca media tersebut. Dengan pemetaan ini, maka perusahaan bisa menyebarkan informasi secara tepat ke sasaran yang dituju.

“Tapi, menurut saya tidak hanya sebatas melihat segmen pembacanya. Sebagai PR harus jeli melihat hal-hal lainnya, seperti kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu media. Jika kegiatan dari suatu media itu cocok dengan kita, kenapa tidak bergabung. Artinya, kesesuaian memilih media itu bisa dari banyak sudut pandang,” kata Chief Corporate Communication & CSR FIFGROUP dan Grup Function Commite-Astra Financial Leader.

Banyak kisah kekuatan PR bisa jauh lebih kuat efeknya dibanding iklan. Hal ini terbukti ketika Grup Astra meluncurkan produk kembar untuk pertama kalinya, yakni Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Berkat sentuhan PR yang tepat, produk itu bisa meledak di pasar dan menjadi pemimpin pasar.

Tapi, ada kisah menarik dibalik peluncuran dua mobil tersebut yang dituturkan oleh Yulian Warman, Chief Corporate Communication & CSR FIFGROUP dan Grup Function Commite-Astra Financial Leader. Waktu itu, ada lima pihak yang berembug sebelum peluncuran, yakni Toyota Astra Motor, Astra Daihatsu Motor, Toyota Motor Corporation (TMC), Daihatsu Motor Corporation (DMC), dan Astra International (AI).

Waktu itu, yang diutus dari AI adalah Yulian. Namun, Yulian yang waktu itu masih menjadi PR Astra International, sebelumnya memastikan bahwa suaranya akan didengar oleh perwakilan langsung dari Jepang, yakni TMC dan DMC.

Sebelum Yulian ikut rapat, sudah ada rapat-rapat lain yang telah memutuskan bahwa peluncuran cukup di gedung AI dan tanpa mobil, yang di Jepang adalah hal biasa. Mengetahui itu, Yulian pun mengusulkan agar peluncuran di suatu tempat yang lebih representatif, tidak di kantor AI. Selain itu, mobil pun harus sudah ada saat peluncuran.

Terkait jumlah media yang diundang pun terjadi adu argumen. Pihak Jepang tidak menginginkan mengundang media dalam jumlah besar. Sedangkan Yulian berkeras harus sebanyak mungkin media diundang, baik dari media umum, ekonomi, hingga tentunya otomotif.

Akhirnya, peluncuran dilakukan di Gran Melia pada tahun 2004 dengan menampilkan jajaran Avanza-Xenia. Lalu, tidak menggunakan format konferensi pers, tapi talkshow yang dipandu oleh Fifi Aledya Yahya dengan audiens ratusan wartawan dari reporter hingga pemred hadir di situ.  “Hasilnya apa, hampir tiap minggu berita mengenai produk kembar pertama di Indonesia ini keluar terus di media, dari sisi produk, harga, dan lainnya,” kata Yulian.

Apa manfaat dari pemberitaan yang gencar tersebut? Yulian melanjutkan ada beberapa iklan yang tidak jadi diluncurkan karena informasi dari pemberitaan dirasa sudah cukup.  “Ada materi yang memang harus tanyang di iklan, namun ada juga materi yang perlu diiklankan dan perlu didukung PR activities juga,” tambahnya.

    Related