Kepala Ekonom JPMorgan Chase, Michael Feroli, mengatakan bahwa kondisi ekonomi Amerika Serikat hampir mengalami resesi akibat dampak tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Di ambang resesi, tak dapat dipungkiri bahwa banyak investor mulai merasa khawatir.
Namun, Warren Buffett justru melihat momen ini sebagai peluang. Sang investor legendaris ini pun terkenal dengan prinsipnya, “Be fearful when others are greedy, and be greedy when others are fearful” yang berarti lebih suka membeli saat pasar panik.
Strategi tersebut nyatanya terbukti efektif. Dalam dua resesi besar terakhir, yakni Resesi Besar (2007–2009) serta resesi singkat akibat pandemi COVID-19 (2020), Buffett mengambil langkah cerdas dengan membeli saham-saham tertentu.
BACA JUGA: Strategi Warren Buffett Hadapi Pasar Saham Anjlok
Nasdaq mencatat bahwa selama krisis keuangan global, Buffett telah menambah kepemilikan di berbagai saham. Di antaranya ialah Becton Dickinson, perusahaan alat kesehatan, serta Barrick Gold, perusahaan tambang emas.
Selain itu, sang CEO Berkshire Hathaway juga membeli saham-saham berikut:
- Johnson & Johnson, Sanofi, dan UnitedHealth Group: Saham sektor kesehatan yang relatif stabil.
- Kraft Foods (sekarang Kraft Heinz) dan CarMax: Perusahaan konsumen yang produknya tetap dibutuhkan meski daya beli turun.
- U.S. Bancorp, Wells Fargo, dan Union Pacific: Perusahaan besar di sektor keuangan dan transportasi.
Pola pembelian serupa kembali dilakukan Buffett saat resesi COVID-19. Meskipun resesi hanya berlangsung singkat, sang miliarder tetap aktif membeli saham di sektor keuangan, emas, serta makanan, lebih tepatnya sebagai berikut:
- Kroger: Ritel bahan makanan yang kuat saat konsumen berhemat.
- Suncor Energy dan Barrick Gold: Sektor energi dan emas yang bisa bertahan di tengah ketidakpastian.
- PNC Financial Services: Bank besar yang dinilai kuat secara fundamental.
Buffett juga sempat menambah saham maskapai seperti Delta dan United Airlines. Namun, ia segera menjualnya karena prospeknya dianggap terlalu berisiko saat itu.
BACA JUGA: Kuasai 10 Keterampilan Ini jika Ingin Cepat Kaya
Langkah-langkah Buffett yang demikian bisa menjadi inspirasi bagi investor lain. Berdasarkan keputusan tersebut, ada beberapa saham yang masih relevan dengan kondisi saat ini dan patut dipertimbangkan untuk dibeli.
Saham-saham dari sektor kesehatan, konsumen, dan emas bisa menjadi pilihan yang cerdas untuk menghadapi resesi saat ini, asalkan dipilih dengan riset yang matang. Beberapa saham yang layak untuk dipertimbangkan, antara lain:
- Kroger dan Kraft Heinz, cocok untuk kondisi pasar yang tidak stabil karena masyarakat tetap butuh makan.
- Johnson & Johnson, Sanofi, Elevance Health, dan UnitedHealth Group menunjukkan ketahanan di tengah gejolak ekonomi.
- Barrick Gold menjadi pilihan menarik sebagai pelindung nilai (safe haven) saat pasar bergejolak, apalagi dengan valuasi yang masih tergolong murah.
Perlu diingat bahwa mengikuti jejak Buffett bukan berarti menyalin semua langkahnya, tetapi justru memahami prinsip di baliknya: berani mengambil peluang saat pasar diliputi ketakutan. Jika Anda masih ragu, tak ada salahnya berkonsultasi dengan ahli keuangan.
Editor: Eric Iskandarsjah Z