Belanja Iklan di Smartphone Diprediksi Capai US$ 362 Miliar pada Tahun 2023

marketeers article
Belanja Iklan di Smartphone Diprediksi Capai US$ 362 Miliar pada 2023 (FOTO: 123RF)

Belanja iklan di smartphone atau ponsel pintar secara global diprediksi mencapai nilai US$ 362 miliar pada tahun 2023. Angka ini bertumbuh 7,5% dari US$ 336 miliar pada tahun 2022. 

Dari tahun ke tahun, nilai belanja iklan di ponsel pintar terus naik. Angka ini diperoleh dari laporan Data.ai yang berjudul “State of Mobile 2023.”

Pada tahun 2018, nilai pembelanjaan iklan di ponsel pintar tercatat mencapai US$ 155 miliar. Angka ini bertumbuh menjadi US$ 190 miliar pada tahun 2019, dengan kenaikan US$ 35 miliar. 

Masih bertumbuh, angka ini naik menjadi US$ 240 miliar pada tahun 2020, dengan kenaikan US$ 50 miliar.

BACA JUGA: Pengguna Smartphone di Indonesia Habiskan Hampir 6 Jam Per Hari

Pada tahun 2020, saat dunia dilanda pandemi Covid-19, penggunaan ponsel pintar pun makin meningkat, terbukti dari kenaikan rata-rata waktu pengguna pada periode 2020 hingga 2021. Pembelanjaan iklan pada tahun 2020 naik US$ 55 miliar, terbanyak dalam lima tahun terakhir, menjadi US$ 295 miliar.

Smartphone akan mengambil alih pangsa iklan karena lebih banyak waktu dihabiskan di ponsel pintar daripada sebelumnya. Total waktu  yang dipakai untuk penggunaan ponsel pintar melampaui 4 triliun jam pada tahun 2022, dan ini hanya di ponsel Android saja. Namun, pertumbuhan belanja iklan akan melambat dalam menghadapi hambatan ekonomi,” tulis laporan tersebut, dikutip Rabu (18/1/2022).

Belanja iklan dalam lima tahun terakhir mengalami rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR/Compound Annual Growth Rate) sebanyak 18%. Namun, peningkatan belanja iklan global dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy) mengalami penurunan sejak tahun 2020. 

Pada tahun 2021, pembelanjaan iklan meningkat 22,9%, meskipun persentase tersebut lebih rendah dibandingkan persentase 2020, yakni 26,3%.

BACA JUGA: Nielsen Ungkap 20 Industri dengan Belanja Iklan Tertinggi di Indonesia

Pada tahun 2022, persentase pertumbuhan tersebut turun hingga 14%. Laporan yang sama memprediksi pertumbuhan pembelanjaan iklan pada tahun 2023 juga akan turun menjadi 7,5%. Aplikasi video pendek diprediksi menjadi pendorong untuk pengiklan merogoh kocek lebih dalam. 

Alasannya, menurut laporan Data.ai, perusahaan media sosial yang sedang merugi karena pengiklan menurunkan nilai belanjanya. Aplikasi video pendek dinilai memberi angin segar bagi pengiklan untuk menjangkau konsumen baru.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related