Benarkah Startup Besutan Perempuan Masih Sulit Berkembang?

marketeers article

Kiprah perempuan di berbagai sektor kini kian terlihat meski masih bisa dibilang belum seimbang dengan laki-laki. Salah satu bidang yang mulai banyak dikuasai perempuan adalah teknologi. Gojek Xcelerate sebagai program akselerator startup bahkan tercatat melatih 10 startup dengan pendiri perempuan.

Pada batch kedunya, Gojek Xcelerate membantu mengembangkan startup besutan perempuan Indonesia dan Asia Pasifik. Berbagai pelatihan intensif dilakukan dengan pengawasan mentor dari Gojek serta para ahli kelas dunia seperti yang berasal dari Google, McKinsey & Company dan UBS. Tidak hanya memberikan pelatihan, Gojek Xcelerate juga menghubungkan mereka ke jaringan investor global.

“Sama seperti startup lain, tantangan terbesar bagi startup yang dipimpin perempuan tidak hanya ada pada permodalan tetapi juga akses kurikulum dan mentor. Keduanya penting untuk membantu mereka mengembangkan bisnis. Terlebih lagi, startup yang dipimpin perempuan masih sering dianggap sebelah mata,” ujar Putri Izzati, Managing Partners Simona Ventures.

Berdasarkan hasil riset ILO (International Labour Organization) berjudul “Women in Business and Management: The business case for change” pada tahun 2019 menemukan lebih dari 60% responden setuju bahwa inisatif keberagaman gender meningkatkan hasil bisnis dan kretaivitas serta inovasi. Namun, hingga kini partisipasi perempuan utamanya di bidang teknologi tergolong sedikit. “Kami percaya bahwa industri teknologi yang memiliki keberagaman gender akan mendorong lebih banyak inovasi,” ujar SVP Product Management Gojek Dian Rosanti.

Di Gojek sendiri saat ini tercatat lebih dari 33% karyawan di level manajer ke atas adalah perempuan. Tren peningkatan partisipasi perempuan di industri teknologi menunjukkan bahwa perempuan kian bisa diandalkan. Karena itu, kemampuan mereka harus terus diwadahi agar bermanfaat untuk masyarakat luas.

Editor: Sigit Kurniawan

Related