Berdamai, KB Kookmin Bank dan Bosowa Dukung Normalisasi KB Bukopin

marketeers article

KB Kookmin Bank dan Bosowa Corporindo (Bosowa) akhirnya menandatangani kesepakatan untuk mendukung percepatan pertumbuhan bank KB Bukopin. Kedua pemegang saham terbesar ini sudah   menyepakati untuk saling menarik semua tuntutan hukum.

Kedua pemegang saham terbesar KB Bukopin ini, berkomitmen untuk memberikan yang terbaik demi meningkatkan nilai KB Bukopin di hadapan publik. Hal ini sebagai upaya dalam mengimplementasikan praktik good corporate governance terbaik di KB Bukopin.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Cho Nam Hoon, Managing Director Global Business KB Koomin Bank  dan Rudyantho Direktur Utama Bosowa Corporindo. Sedangkan KB Bukopin diwakili oleh Rivan A. Purwantono, President Director KB Bukopin.

“Ini adalah kesepakatan penting bagi kemajuan KB Bukopin. Pemegang saham pengendali,  KB Kookmin dan pemegang saham kedua terbesar bekerja sama dalam normalisasi KB Bukopin. Perbaikan kualitas good corporate governance (GCG) sangat penting bagi perseroan, terutama di tengah pandemi dan dalam upaya meningkatkan kepercayaan publik,” kata Rivan A. Purwantono, President Director KB Bukopin.

Managing Director Global Business KB Koomin Bank Cho Nam Hoon menjelaskan bahwa KB Kookmin Bank sedang melakukan transfer knowledge ke KB Bukopin. Hal ini masih akan terus dilakukan hingga target transformasi KB Bukopin berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

“Fokus KB saat ini adalah untuk memajukan bisnis KB Bukopin yang pada akhirnya akan dapat menaikkan nilai investasi para pemegang saham. Dengan adanya kesepakatan yang telah dicapai bersama Bosowa, tentu akan memberikan dampak luar biasa bagi sinergi kami sebagai pemegang saham untuk kemajuan KB Bukopin,” tegas Cho.

Sementara itu, Direktur Utama Bosowa Corporindo Rudyantho menambahkan, Bosowa berkomitmen penuh dalam memberikan dukungan pada KB Bukopin untuk fokus pada perbaikan dan transformasi. “Kami berkomitmen bersama KB Kookmin Bank untuk memberikan dukungan pada peningkatan tata kelola KB Bukopin demi normalisasi Bukopin,”tegas Rudyantho.

Sebelum menemui media, kedua pemegang saham tersebut menandatangani kesepakatan yang disampaikan melalui Joint Statement antara KB Kookmin Bank dengan Bosowa Corporindo. Berikut isi kesepakatan tersebut.

Pertama, Bosowa dan KB menyatakan telah menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu serta sepakat untuk mengembangkan hubungan yang berorientasi pada kerja sama di masa depan.

Kedua, Bosowa dan KB sepakat untuk mengutamakan proses Normalisasi Bank KB Bukopin sebagai prioritas utama. Karenanya, sebagai langkah awal, kedua belah pihak setuju untuk melakukan pencabutan segala tuntutan hukum serta sepakat untuk tidak akan melakukan tuntutan hukum dalam bentuk apapun di kemudian hari yang dapat mengganggu proses Normalisasi Bank KB Bukopin.

Ketiga, KB berkomitmen untuk melakukan yang terbaik demi memulihkan kepercayaan nasabah serta meningkatkan nilai perusahaan Bank KB Bukopin. Bosowa berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap tata kelola KB Bukopin dan peningkatan hubungan eksternal.

Keempat, KB memberikan pengakuan dan rasa hormat kepada Bosowa sebagai mitra bisnis sekaligus pemegang saham terbesar kedua Bank KB Bukopin. Bosowa memberikan pengakuan terhadap KB sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali KB Bukopin.

Kelima, KB dan Bosowa sepakat untuk meningkatkan kerjasama aktif dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait pengembangan bank KB Bukopin, misalnya penambahan modal, deposito, NPL, dan lain-lain, melalui sinergi antar kedua belah pihak.

Keenam, KB dan Bosowa sepakat untuk bersama-sama memperkuat komunikasi dan kerja sama yang erat dengan OJK dalam usaha pelaksanaan rencana normalisasi Bank KB Bukopin.

Fokus

Saat ini, KB Bukopin tetap fokus dalam menjalankan proses transformasi yang telah berlangsung sejak September 2020. Hal tersebut sebagai upaya KB Bukopin untuk menjadi Bank yang lebih kuat dan dapat tumbuh berkelanjutan.

“Transformasi yang telah mulai dari tahun lalu sudah on the track. Kami juga tetap mengejar target pertumbuhan dalam dua tahun ini, sehingga pada tahun 2023 sudah normal. Saat ini, proses recovery likuiditas sudah mencapai 77%,” tegas Rivan.

    Related