Berdayakan Pelaku UKM, Kimia Farma Gelar UMKM Academy 3.0

marketeers article
Sandiaga Uno Ungkap 5 Kriteria Penting agar Pengusaha Ekraf Maju. (FOTO: 123rf)

PT Kimia Farma Tbk (IDX: KAEF) menggelar program UMKM Academy 3.0 dalam rangka memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM). Dengan memberdayakan UKM diharapkan ekonomi nasional makin bergeliat.

Kimia Farma UMKM Academy 3.0 merupakan program pendampingan UKM yang menitikberatkan pada upaya peningkatan daya saing dengan pendekatan aspek manajerial UKM yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan mentor UKM profesional. M Rony Hidayat, General Manager Umum dan Teknologi Informasi Kimia Farma mengatakan program tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan yang sejalan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 8, yaitu untuk menyediakan pekerjaan layak dan peningkatan ekonomi.

BACA JUGA: Gojek Ajak UKM Perkuat Ketahanan lewat Kelas Bincang Biznis di Solo

“UMKM Academy telah dilaksanakan sejak tahun 2020 dengan total jumlah peserta selama tiga tahun mencapai 120 mitra binaan dan menghasilkan 16 UKM naik kelas dari aspek peningkatan omzet, peningkatan kapasitas produksi, serta penyediaan fasilitas legalitas berupa Perseroan Terbatas (PT), Commanditaire Vennootschap (CV), perizinan BPOM dan Halal MUI,” kata Rony dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/11/2022).

Rony menjelaskan alur program UMKM Academy 3.0 dimulai dari webinar, prainkubasi, inkubasi, post-inkubasi berupa pendampingan, presentasi final naik kelas dan kelulusan. Inkubasi dilakukan selama empat pekan berupa pelatihan teknis dan pendampingan mentor terlatih secara daring. 

BACA JUGA: Sepak Terjang Wearing Klamby Hingga Tembus London Fashion Week

Post-inkubasi dilakukan dengan evaluasi dan pengembangan dari para pelaku UKM, sehingga program tersebut kurang lebih akan terlaksana dalam empat bulan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, peserta UMKM Academy 3.0 kategori intermediate mayoritas berasal dari peserta tahun lalu yang telah ter-upgrade.

Dengan demikian, pada tahun ini metode UMKM Academy dibagi menjadi dua kategori pendekatan, yaitu kategori dasar yang diperuntukkan untuk UMK tahap dasar dengan skala produksi yang masih kecil, belum memiliki brand identity dan belum paham mengenai pembukuan laporan keuangan. Sementara itu, kategori intermediate diperuntukkan kepada UMK binaan Kimia Farma yang dianggap sudah berada di level yang lebih baik dalam brand identity, pembukuan keuangan, dan jangkauan pemasaran.

Dengan adanya perbedaan kriteria tersebut, pendekatan pembelajaran materi pada UMKM Academy 3.0 menjadi berbeda sesuai kategorinya.

“Dari 376 pendaftar terdapat 40 UKM yang lolos seleksi menjadi peserta UMKM Academy 3.0. Peserta tersebut terdiri dari 30 mitra binaan kategori basic dan 10 mitra binaan kategori intermediate untuk dipersiapkan naik kelas. Semoga melalui UMKM Academy 3.0 ini menjadi wadah pembelajaran bagi pelaku usaha UKM dalam mengimplementasikan manajerial UMKM yang mapan,” ucap Rony.

Related