Berjuang Tumbuh Meski Digempur Dobel Disrupsi

marketeers article
newspaper title on black background

Tidak gampang bagi para pelaku media untuk tetap bertahan dan bertumbuh di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini. Sebab itu, pemain bisnis media harus memiliki kejelian dalam membuat peluang sekaligus melakukan transformasi yang relevan. Paling tidak, ini yang juga saat ini dialami oleh sejumlah pemain media seperti Kompas Gramedia Grup (KG Group). Hal ini disampaikan oleh Andy Budiman, CEO of Group of Media Kompas dalam Webinar Industry Rountable yang digelar MarkPlus, Inc., Jumat (5/6/2020).

“Sebenarnya, kami mengalami dobel disrupsi, yakni tren digitalisasi dan hadirnya COVID-19. Sejak awal, cara kami merespons perubahan tersebut adalah dengan dua cara transformasi. Pertama, menjadikan produk-produk digital kami menjadi lebih tahan banting dengan melakukan cost reduction sekaligus memperkuat produk tersebut. Kedua, kami membangun mesin-mesin pertumbuhan baru. COVID-19 ini telah memicu akselerasi transformasi digital di Kompas Gramedia Group,” kata Andy.

Meski mengalami gempuran dua disrupsi, Andy percaya bahwa produk media cetak tetap masih bisa bertahan. Masyarakat masih akan mencari kredibilitas informasi yang disajikan oleh media cetak. Kredibilitas ini juga menjadi salah satu keunggulan media cetak di tengah era digital. Apalagi, masyarakat juga mulai jenuh dengan aneka hoaks yang bertebaran di media daring.

“Kami percaya akan tetap bertahan jika kami ada di jalur yang sudah ditetapkan oleh para pendiri kami agar media ini tetap mengusung semangat menghibur yang papa, mengingatkan yang mapan, menjadi peringatan awal bagi yang berkuasa, dan mengedukasi,” imbuh Andy.

Selain memperhatikan produk, pemain media juga perlu memperhatikan merek. Dari sisi merek maupun branding, sambung Andy, KG Group tetap ingin hadir sebagai merek yang dekat dengan masyarakat, khususnya di situasi sulit seperti sekarang.

“COVID menjadi peluang bagi kami untuk memperkuat brand dengan melalukan tiga hal, yakni menjadi pengantar pesan kebaikan dan menyebarkan informasi yang baik dan kontekstual, menjadi penghibur yang baik, serta menjadi roda penggerak sosial yang membantu masyarakat meningkatkan daya beli khususnya yang terimbas oleh pandemi,” katanya.


Andi percaya, KG Media tidak boleh tidak hadir di tengah masa sulit. Mengutip survei Edelman Trust Barometer 2020, Andy mengatakan 65% konsumen mengatakan cara merek merespons krisis akan memiliki dampak besar pada pembelian di masa depan. “Sebab itu, brand tidak boleh menghilang saat masa sulit. Ia harus merespons dengan sangat baik agar tetap diingat oleh konsumen. Ini yang kami terapkan di KG Media. Intinya, kami ditantang untuk jeli melihat peluang dan mendiferensiasi penawaran,” pungkas Andy.

    Related