Berkaca dari Mahasiswi FKH Unair: 3 Tips Hindari Pola Asuh Overprotektif

marketeers article
Ilustrasi orang tua overprotektif (Foto: 123rf)

Setiap anak pasti ingin mendapat perhatian dari orang tuanya. Namun, jika terlalu berlebihan, bahkan sampai mengarah ke overprotektif, tak menutup kemungkinan akan menimbulkan rasa tertekan, seperti yang dialami mahasiswi FKH Unair.

Perempuan berinisial CA itu diduga mengakhiri hidupnya karena sang ibu terlalu protektif, yang lantas membuatnya merasa tak berdaya. Hal ini sebagaimana tersirat dalam surat wasiat yang ditinggalkan mendiang.

Dear Mom, terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tidak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku,” demikian terjemahan surat tersebut.

BACA JUGA: Maldives Sebagai Destinasi Wisata Berkelanjutan

Overprotektif sendiri memang diketahui memiliki sederet dampak negatif. Profesor Biologi Molekuler di John Jay College University of New York Nathan H Lents bahkan membenarkan bahwa pola asuh tersebut bisa menyebabkan anak mengalami gangguan jiwa.

Di sisi lain, orang tua overprotektif sebenarnya menerapkan pola asuh tersebut karena khawatir dengan keamanan dan keselamatan si buah hati. Sebab itulah, mereka cenderung mengekang anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Padahal, masih ada sederet cara lain untuk melindungi anak tanpa harus menjadi orang tua yang overprotektif. Merangkum berbagai sumber, berikut ulasannya:

Jangan Khawatir Berlebihan

Salah satu alasan yang membuat orang tua overprotektif adalah rasa khawatir yang berlebihan. Kesalahan yang mereka perbuat pada masa lalu juga bisa jadi pemantiknya, sehingga mereka tidak ingin hal itu terjadi lagi pada anaknya.

BACA JUGA: Maladewa: Surga Tropis yang Muslim Friendly

Untuk itu, cobalah meredam rasa khawatir terhadap anak yang berlebihan. Beri si buah hati kesempatan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalahnya sendiri, dan percayalah pada kedewasaan anak supaya bisa berkembang dengan baik.

Jangan Selalu Membantu Anak

Ketika anak menghadapi masalah, janganlah terburu-buru untuk membantu menyelesaikannya secara penuh. Sebab, jika orang tua terus-menerus membantu anak, mereka tidak akan belajar dari kegagalannya dan terus bergantung pada orang tuanya.

Berilah mereka waktu untuk menghadapi masalahnya sendiri. Orang tua cukup mengamati anaknya menyelesaikan masalah tersebut, sembari sesekali membantu menenangkan mereka manakala menghadapi situasi buruk.

Jalin Komunikasi yang Baik

Terkadang, orang tua bersifat overprotektif karena tidak mengerti keinginan anaknya. Untuk itu, cobalah jalin komunikasi yang baik dengan membicarakan hal-hal yang sekiranya si anak ingin lakukan dalam hidupnya.

Di sisi lain, orang tua pun harus memberi dukungan kepada anak untuk melakukan hal-hal positif tersebut. Tumbuhkan rasa percaya diri dalam diri anak dengan menghargai tiap usaha dan keputusan yang ia ambil.

Demikianlah sejumlah tips yang bisa dilakukan orang tua alih-alih menerapkan pola asuh overprotektif. Untuk mendapat informasi lebih lengkap, silakan berkonsultasi dengan psikolog. Semoga bermanfaat!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related