BI Perkirakan Pertumbuhan Kredit Tahun 2023 Sebesar 10,9%

marketeers article
Bank Indonesia (BI). (FOTO: 123rf.com)

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit sepanjang tahun 2023 sebesar 10,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal ini didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI menuturkan berdasarkan hasil survei perbankan mengindikasikan adanya peningkatan penyaluran kredit baru pada kuartal II tahun 2023. Ini tercermin dari Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 94,0%.

BACA JUGA: Sepekan, Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp 3,02 Triliun

Sebagai informasi, SBT merupakan pengolahan data dengan cara mengalikan jawaban responden dengan bobot kreditnya secara total 100%. Selanjutnya dihitung selisih antara persentase responden yang memberikan jawaban meningkat dan menurun.

“Pertumbuhan kredit baru tersebut terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit investasi yang sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2023, penyaluran kredit baru diprakirakan tetap terjaga tumbuh positif, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 86,3%,” kata Erwin melalui keterangannya, Jumat (21/7/2023).

BACA JUGA: Bank Indonesia: Aliran Modal Asing Sepekan Keluar Rp 3,53 Triliun

Menurutnya, standar penyaluran kredit pada triwulan III 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1%.

Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, antara lain pada suku bunga kredit dan premi kredit berisiko. Hasil survei menunjukkan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan.

Responden memprakirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 10,9% (yoy). Angka tersebut tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4% (yoy).

“Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit,” ujarnya.

Sementara itu, untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan III 2023 diprakirakan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut terlihat dari SBT pertumbuhan DPK sebesar 55,0%, lebih tinggi dibandingkan 47,6% pada triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan DPK yang meningkat diprakirakan terjadi pada jenis instrumen deposito, dengan SBT yang lebih tinggi dari periode sebelumnya, yaitu sebesar 39,2%. Selanjutnya, pertumbuhan tabungan diprakirakan tetap tumbuh positif meski melambat dengan SBT sebesar 79,0%.

“Di sisi lain, giro diprakirakan membaik meski tumbuh negatif, terindikasi dari SBT negatif sebesar -9,1%,” tuturnya

Editor: Ranto Rajagukguk

Related