Bidik Rp 400 Miliar dari IPO, TDI Gunakan untuk Produksi Motor Listrik

marketeers article
PT Terang Dunia Internusa Tbk Resmi Catatkan Saham di BEI. (Dok. PT Terang Dunia Internusa Tbk)

PT Terang Dunia Internusa Tbk (TDI), produsen motor listrik telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode emiten UNTD. Dengan aksi korporasi itu, perseroan membidik perolehan dana sebesar Rp 400 miliar.

Andrew Mulyadi, Direktur TDI mengatakan dana segar tersebut seluruhnya digunakan untuk modal kerja perseroan dalam pengembangan bisnis. Diketahui, TDI merupakan produsen motor listrik dengan merek United Motor.

BACA JUGA: Intip Arti Nama Panggung Unik Dino SEVENTEEN dan 4 Idol Lainnya

“Seluruh Dana IPO akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan produksi e-motor dan e-moped antara lain untuk melakukan pembelian bahan baku seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display (speedometer digital, GPS), brake system, dan suspension,” kata Andrew dalam keterang tertulis, Senin (12/2/2024).

Saham UNTD yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 1.666.666.700 saham kepada publik, atau mencapai 25% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham. Kegiatan penawaran awal (bookbuilding) UNTD telah dilakukan pada 11-22 Januari 2024 dengan kisaran harga yang dimulai dari Rp 170 sampai Rp 240 per saham, yang mana penawaran umum telah dilakukan pada 15 Februari 2024.

BACA JUGA: United E-Motor Segera Melantai di Bursa Efek Indonesia

Adapun manajemen UNTD menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai joint lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek Perseroan. Saat ini, perseroan mendistribusikan sepeda ke 490 dealer di dalam negeri dan 15 diler di luar negeri.

Perseroan juga memiliki jaringan distribusi yang luas dengan 490 diler United Bike serta 26 diler dan 49 subdiler United E-Motor. Berdasarkan Prospektus, total ekuitas perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 46,8 miliar atau 27,8%, yaitu dari Rp 168,3 miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp 215,1 miliar di 31 Juli 2023.

Perseroan merupakan perusahaan tercatat ke-11 yang melantai di BEI pada tahun 2024.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related