Binus Raih Juara Kompetisi Film Pendek Asian Games

marketeers article
Petugas mempersiapkan jalur lintasan untuk perlombaan cabang atletik 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jumat (9/2). Cabang atletik yang mempertandingkan 40 nomor tersebut akan digelar mulai 11 hingga 14 Februari 2018. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/18.

Gegap gempita Asian Games 2018 kian terasa. Bagaimana tidak, berbagai aktivitas digelar guna meningkatkan awareness dan keterlibatan berbagai pihak, termasuk kompetisi Film Pendek Asian Games 2018. Diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari 10 universitas terpilih, Universitas Bina Nusantara (BINUS) pun berhasil keluar sebagai pemenang.

Bertajuk Vignette Competition, Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 Erick Thohir mengatakan kompetisi ini memberikan empat pilihan tema dasar film pendek kepada para peserta. Pertama, Unity in Diversity yang menggambarkan mengenai keindahan perbedaan di Indonesia dengan memperlihatkan lokasi terbaik Indonesia, seperti flora dan fauna, laut, sejarah, tradisi, musik, dan hutan. Kedua, Energy of Triumph yang mengangkat kisah pesta olahraga spesial yang diadakan masyarakat lokal.

Ketiga, The World is Watching yang menggambarkan suatu multi-event olahraga yang akan disaksikan di seluruh dunia. Sementara yang ke-empat, Preparing for Triumph bercerita mengenai acara olahraga yang dapat menyatukan kebersamaan manusia,” kata Erick di Jakarta, Sabtu (12/05/2018).

Kelompok Iseng-iseng dari Binus yang terdiri dari Obelia Simone, Diandra Pramestisari Pololessy, dan Sufyan Tsaurie keluar sebagai pemenang. Dalam kompetisi “Vignette” film pendek ini, mereka terinspirasi dari semangat Asian Games 1962 yang ingin kembali diulang pada Asian Games 2018.

Berangkat ke London

Kemenangan yang diraih tim Iseng-iseng Binus akan mengantarkan mereka melangkah ke London. Erick menjelaskan, para pemenang kompetisi akan diberangkatkan ke London untuk memperoleh pendidikan di National Film and Television School, termasuk kesempatan untuk meninjau lokasi produksi dari mitra pelaksana broadcaster Asian Games.

“Dengan interaksi dan kolaborasi bersama seluruh pelaku broadcaster yang telah mendunia dan akan bekerja di Asian Games ke-18 ini, kami berharap banyak generasi muda Indonesiayabg dapat mengembangkan karir di industri siaran olahraga Asia dan dunia serta Asian Games 18 meninggalkan legacy kepada generasi muda Indonesia,” kata Erick.

Di sisi lain,  Sutradara Joko Anwar menuturkan kompetisi short film memang selalu berguna untuk mencari bakat baru di dunia perfilman. Pasalnya, ia melihat saat ini industri film Indonesia tengah defisit kru.

“Pekerja-pekerja film baru yang memiliki skill sangat dibutuhkan di industri karena saat ini industri film Indonesia sedang defisit kru. Yang penting selain inisiatif adalah bagaimana bisa membuat lebih banyak pembuat film yang ikut kompetisi ini. Sehingga benar-benar bisa jadi ajang showcase talenta baru” ungkap Joko.

Editor: Sigit Kurniawan

Related