Bio Farma Tegaskan Komitmen Inklusivitas dalam Strategi Bisnis

marketeers article
Kamelia Faisal, Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero). (Sumber: Bio Farma)

PT Bio Farma (Persero), perusahaan bioteknologi dan farmasi, mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam strategi pemasaran berkelanjutan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 (Sustainable Development Goals/SDGs).

Komitmen ini sejalan dengan semangat perusahaan dalam menciptakan keseimbangan antara kemajuan bisnis, kesejahteraan manusia, pelestarian lingkungan, dan penguatan kolaborasi lintas sektor.

Sebagai induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi, Bio Farma melihat pentingnya menciptakan budaya kerja yang sehat dan inklusif. Kesetaraan gender tidak hanya dilihat sebagai kewajiban moral, tetapi juga sebagai kunci menciptakan ruang kerja yang produktif.

BACA JUGA: Bertemu Bill Gates, Prabowo Jajaki Kerja Sama di Bidang Kesehatan

Kamelia Faisal, Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero), mengungkapkan bahwa perusahaan secara aktif mendorong partisipasi perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan, serta menghadirkan berbagai pelatihan dan program pemberdayaan agar setiap individu memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang.

“Kami ingin menyuarakan pentingnya kesetaraan gender melalui pendekatan menyeluruh, mulai dari pelatihan internal hingga penerapan kebijakan yang berpihak pada keadilan,” ungkap Kamelia dalam pernyataan video kepada MCorp, Jumat (9/5/2025).

Bio Farma juga menekankan pendekatan wellbeing sebagai bagian dari strategi sumber daya manusia. Program konseling, manajemen stres, hingga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan dirancang untuk menjaga kesehatan mental dan fisik karyawan.

Langkah ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk membangun lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung semua gender. Penerapan budaya ini diyakini berdampak positif pada produktivitas serta kepuasan kerja karyawan secara menyeluruh.

Di sisi lain, strategi pemasaran perusahaan dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, khususnya di sektor kesehatan. Bio Farma mengembangkan produk-produk ramah lingkungan dan menjalin kemitraan dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) sebagai upaya memperluas rantai pasokan sekaligus memberdayakan sektor ekonomi lokal.

Pemanfaatan teknologi digital juga menjadi bagian penting dari transformasi distribusi. Dengan pendekatan ini, Bio Farma berharap dapat menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah, sekaligus memperkuat posisi BUMN di industri kesehatan nasional.

Prinsip ramah lingkungan tak hanya berhenti pada produk, tetapi juga diterapkan dalam proses produksi. Penggunaan bahan baku berkelanjutan, efisiensi air, serta pemanfaatan energi terbarukan menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan.

Semua ini diangkat dalam kampanye pemasaran sebagai cerminan tanggung jawab sosial dan komitmen perusahaan terhadap masa depan yang lebih hijau.

BACA JUGA: Efektifkah Job Fair dalam Membantu Mendapatkan Pekerjaan?

Di dalam organisasi, Bio Farma memperkuat nilai-nilai keberagaman dan inklusi. Melalui kebijakan rekrutmen yang adil, pelatihan kesadaran budaya, serta pencegahan kekerasan dan diskriminasi, perusahaan berupaya membentuk lingkungan kerja yang aman dan saling menghargai. Bio Farma percaya bahwa keberagaman latar belakang justru memperkuat kolaborasi dan memperkaya inovasi.

Selain itu, perusahaan juga aktif membangun kemitraan strategis dengan universitas, lembaga riset, hingga organisasi pemerintah. Kolaborasi ini diarahkan untuk menciptakan inovasi yang relevan di bidang kesehatan dan memperluas dampak positif bagi masyarakat.

“Saya percaya, strategi yang tepat tidak hanya membawa dampak positif bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat secara luas,” tutur Kamelia.

Editor: Dyandramitha Alessandrina

Related

award
SPSAwArDS