Bioaqua Jangkau Konsumen dengan Delapan Gerai di Jabodetabek

marketeers article
Salah satu gerai offline Bioaqua yang berada di Supermall Karawaci. | Foto: Bioaqua

Bioaqua Indonesia resmi membuka delapan gerai offline di Jabodetabek hingga tahun 2022 melalui kampanyenya #BioaquaTakeOverJakarta. Strategi penyebaran toko ini merupakan hasil dari pemahaman perusahaan terhadap keinginan dan antusiasme konsumen terhadap produk kecantikan.

Berdasarkan riset Inventure-Alvara 2022, sebanyak 49,1% konsumen perawatan kulit dan produk kecantikan lebih memilih membeli langsung di toko resmi. Sementara itu, sekitar 37% lebih suka berbelanja langsung di gerai offline.

BACA JUGA: Perluas Pasar, Lucy Group Hadirkan LCC Adityawarman

Delapan gerai offline Bioaqua dirancang untuk memberikan pengalaman berbelanja yang baik, baru, dan lebih dekat sehingga para konsumen bisa mendapatkan kenyamanan saat berbelanja. Selain itu, di toko tersebut, mereka bisa mendapatkan konsultasi mengenai kondisi kulit dan produk apa yang sesuai untuk permasalahan tersebut. 

Pengalaman konsumen pun diperkaya dengan pelayanan untuk mencoba dan merasakan produk Bioaqua yang ada di setiap gerai.

BACA JUGA: Kolaborasi Praktisi Pertambangan dalam Penerapan Good Mining Practice

“Dengan pembukaan delapan gerai ini, kami berharap konsumen bisa merasakan langsung kualitas produk Bioaqua dan kami berharap ini juga dapat menjadi jawaban bagi mereka yang menantikan toko offline kami,” kata Marsha Karta Swadharma, Brand Manager Bioaqua dalam pernyataan resmi yang diterima Marketeers.

Ke depannya, Bioaqua berencana untuk mengembangkan bisnis dengan memperkenalkan jajaran produk ke berbagai daerah lainnya di Indonesia. Sebab itu, hingga akhir tahun 2022, perusahaan berencana membuka 25 gerai offline di berbagai kota besar. Setelah Jabodetabek, selanjutnya Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Solo.

Pada tahun 2023, merek kecantikan yang mengklaim telah memiliki 250 lini produk kecantikan mulai dari skincare, make up, hingga perawatan diri ini menargetkan lebih banyak inovasi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related