OpenAI kembali membuat gebrakan dengan merilis versi gratis dari fitur canggih mereka yang dikenal sebagai Deep Research di ChatGPT. Fitur ini sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh pengguna berbayar, seperti pelanggan ChatGPT Plus, Pro, Enterprise, dan Edu.
Dirangkum dari Digital Trend, Jumat (25/4/2025), OpenAI membuka akses versi ringannya untuk semua pengguna, termasuk yang menggunakan layanan gratis. Ini merupakan kabar baik bagi mereka yang selama ini penasaran dengan kemampuan riset mendalam ChatGPT.
Fitur Deep Research awalnya diperkenalkan sebagai solusi bagi mereka yang ingin mendapatkan informasi menyeluruh, akurat, dan terstruktur mengenai suatu topik hanya dengan satu kali permintaan. ChatGPT dengan fitur ini bisa merangkai hasil riset dari berbagai sumber, menganalisisnya, dan kemudian menyajikannya dalam bentuk laporan ringkas namun padat informasi.
Proses ini biasanya memakan waktu sekitar 5 hingga 30 menit, tergantung kompleksitas topik yang diminta. Kini, dengan hadirnya versi ringan dari Deep Research, pengguna gratis pun bisa merasakan pengalaman serupa. Meski tidak selengkap fitur premium, versi gratis ini tetap mampu memberikan ringkasan informasi yang berguna untuk kebutuhan belajar, menulis, pekerjaan, hingga keperluan pribadi lainnya.
Pengguna dapat meminta ChatGPT untuk mencari informasi tentang topik tertentu, dan sistem akan memprosesnya secara otomatis menggunakan kemampuan pemrosesan bahasa alami dan pemahaman konteks yang mendalam.
BACA JUGA: Lima Identitas yang Mengantar Starbucks Menuju Sukses
Tujuan dari peluncuran versi gratis ini adalah untuk memperluas akses terhadap teknologi AI yang dapat membantu banyak orang dalam kegiatan sehari-hari, khususnya dalam hal pencarian dan pemahaman informasi. OpenAI melihat bahwa kebutuhan masyarakat akan alat bantu digital yang bisa dipercaya untuk riset semakin tinggi, baik di kalangan pelajar, mahasiswa, jurnalis, profesional, hingga pelaku usaha kecil.
Dalam laporan Digital Trends, dijelaskan bahwa versi ringan ini masih berada dalam tahap uji coba atau pengembangan, dan belum memiliki seluruh fitur lengkap seperti pada versi premium. Namun demikian, pengguna tetap bisa merasakan manfaat nyata seperti ringkasan artikel panjang, penelusuran informasi dari berbagai sudut pandang, serta analisis awal dari topik-topik kompleks.
Ini cukup membantu, terutama bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk membaca berbagai sumber secara manual. Cara mengaksesnya pun mudah. Pengguna cukup membuka ChatGPT, lalu mengetikkan permintaan riset seperti biasa.
Setelah itu, sistem akan menawarkan opsi “Start Research” dan menyampaikan bahwa hasil akan dikirim dalam beberapa menit. Selama proses berlangsung, ChatGPT akan memberikan informasi tahap demi tahap, mirip seperti sedang mengumpulkan bahan laporan.
BACA JUGA: Siap Saingi X dan Meta, OpenAI Kembangkan Media Sosial Sendiri
Langkah OpenAI ini juga dipandang sebagai upaya strategis untuk memperkenalkan fitur unggulannya ke pasar yang lebih luas. Dengan memberikan “rasa” dari fitur premium secara gratis, OpenAI berharap dapat menarik lebih banyak pengguna untuk beralih ke versi berbayar, tanpa mengabaikan manfaat yang bisa dirasakan oleh pengguna layanan gratis.
Para pengamat teknologi menilai bahwa ini adalah momen penting dalam penyebaran teknologi AI yang inklusif. Di tengah gempuran berbagai layanan AI yang mengunci fitur-fitur unggulannya di balik sistem berbayar, OpenAI justru memilih membuka sebagian kecanggihan teknologinya untuk publik.
Ini bisa menjadi pembeda dan keunggulan kompetitif yang kuat bagi ChatGPT dibandingkan pesaing-pesaingnya. Bagi pengguna yang ingin pengalaman lebih lengkap dan hasil riset yang lebih detail, OpenAI tetap menawarkan paket berbayar yang dilengkapi dengan fitur Deep Research penuh.
Fitur premium ini mampu merangkai laporan panjang dengan kutipan sumber, referensi silang, dan analisis mendalam—cocok untuk keperluan akademik, bisnis, atau profesional.
Editor: Ranto Rajagukguk
