Bisnis Merugi, MAP Perkuat Strategi Omnichannel

marketeers article
Thessaloniki, Greece May 5 2020: Zara Spanish clothes brand online delivery box. Hand on smartphone with Inditex retailer collection web page, above delivered order package with company logo

Mengalami penurunan pendapatan bersih berkisar 32% pada semester pertama 2020 membuat PT Mitra Adiperkasa Tbk, (MAP) mencari strategi bisnis baru. Perusahaan ritel tersebut memperkuat kemampuan omnichannel untuk membangkitkan pertumbuhan bisnis perusahaan.

MAP mengumumkan, pendapatan bersih MAP di semester pertama 2020 menyentuh Rp 6,79 triliun atau turun dari semester pertama 2019 yang mencapai Rp 10 triliun.

Seiring perubahan perilaku pelanggan yang bergerak ke ranah daring, bisnis e-Commerce MAP pun menunjukkan pertumbuhan pesat. MAP memaksimalkan kanal-kanal distribusi digital perusahaan, termasuk program Chat & Buy.

Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk berbelanja melalui WhatsApp. MAP juga bekerja sama dengan marketplace dan perusahaan layan antardaringuntuk memaksimalkan penjualan dan distribusi digital.

“Perusahaan telah mengambil langkah tanggap untuk memperkuat bisnis dengan mengerahkan seluruh kemampuan omni-channel merek-merek kami,” tutur Ratih D. Gianda, VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group dalam keterangan tertulis kepada Marketeers, Senin (03/08/2020).

Alhasil, MAP mencatatkan peningkatan penjualan daring dan jumlah pelanggan. Hal ini terlihat dari total penjualan e-Commerce MAP yang naik 400% pada semester pertama 2020. Sementara, di kuartal II 2020 meningkat lebih dari 600% year-on-year.

Menurut Ratih, diigitalisasi menjadi pusat seluruh keputusan investasi di masa mendatang. MAP pun akan terus memanfaatkan kekuatan tiga juta anggota MAP Club sebagai kendaraan MAP untuk menjadi perusahaan omnichannel yang lebih memanfaatkan data.

“Kita tengah berada di era yang penuh ketidakpastian. Perusahaan telah melalui berbagai tantangan besar di masa lalu sehingga kami percaya mampu melewati masa pandemi COVID-19 ini, serta bangkit lebih efisien dan lebih kuat,” tutup Ratih.

Related