Bisnis ‘Warteg Sehat’ Fedwell Capai BEP dalam Lima Bulan

marketeers article

Gaya hidup sehat menjadi tren yang ramai diganderungi beberapa waktu terakhir. Tak heran, jika makanan dan minuman sehat sebagai penunjang gaya hidup sehat kian banyak dicari. Mengambil peluang ini, Fedwell hadir dengan menawarkan konsep Warteg Sehat di tengah konsumen urban Jakarta. Menilik ke lima bulan pertama pembukaan gerai perdana di Senopati, Fedwell mencapai Break Even Point (BEP) mereka.

Mengadopsi konsep warteg konvensional yang memungkinkan para customer memesan berbagai jenis campuran jenis makanan, Fedwell mengemasnya ke dalam konsep yang lebih sehat dan kekinian.

Para customer dapat membuat DIY (Do It Yourself) Bowl mereka sendiri, yakni personalisasi menu makanan sehat yang mereka inginkan. Pilihan bahan makanan yang beragam dengan teknik seasoning yang tepat menjadi diferensiasi yang ditawarkan Fedwell.

“Kami menawarkan konsep di mana customer dapat membuat DIY Bowl mereka sendiri dengan ragam pilihan yang lengkap. Customer dapat menikmati daging, sayuran, makanan ringan, hingga berat, semua tersedia. Yang pasti, semua diolah dengan teknik yang sehat. Menu DIY kami bisa dikreasikan hingga jutaan menu bowl,” ungkap Kareyca Moeloek, Brand Manager Fedwell kepada Marketeers.

Siapa sangka, konsep yang diusung Fedwell berhasil mendongkrak pertumbuhan bisnis mereka. Gerai pertama Fedwell yang dibuka tahun lalu di Senopati berhasil meraih BEP dalam waktu lima bulan. Ekspansi bisnis pun langsung dijalankan dengan menambah gerai di City Walk Sudirman dan Pantai Indah Kapuk.

Inovasi Hingga Strategi Pemasaran

Soal strategi pemasaran, Fedwell cukup kreatif dan aktif dalam mengusung inovasi menu. Sebagai contoh, Fedwell menyajikan menu nasi uduk tanpa karbohidrat, Shirataki Pilaf Rice.

“Kami inovasikan bagaimana customer dapat mengonsumsi nasi uduk yang tidak berkarbohidrat sama sekali. Caranya, dengan mensubtitusi bahan-bahan yang ada di dalamnya dengan yang lebih sehat. Dari segi rasa, kami buat flavorful sesuai dengan lidah orang Indonesia,” jelas Kareyca.

Selain inovasi produk, aktivitas pemasaran online dan offline dilakukan Fedwell secara kreatif dan menyenangkan. Fedwell misalnya, melalui campaign ‘Humans of Fedwell’ mengajak para konsumen terlibat lebih jauh dengan merek mereka.

Regular customer Fedwell diajak untuk memberikan nama pada menu DIY bowl mereka, bisa mencantumkan nama pribadi customer tersebut atau pun nama unik lain.

Kemudian, Fedwell mengekspos produk tersebut melalui media sosial dan siapa pun bisa memesan menu racikan regular customer tersebut.

Engagement yang diperoleh diakui Kareyca cukup tinggi. Pasalnya, customer bisa menyuarakan produk personalisasi mereka. Biasanya, para regular customer akan mengadvokasi orang-orang disekitarnya untuk mencoba menu racikan mereka.

Selain itu, Fedwell juga menyadari pentingnya mengenal siapa konsumen mereka. “Awalnya, Fedwell membidik anak-anak muda dan mereka yang peduli akan gaya hidup sehat atau pergi ke gym sebagai target market. Seiring waktu berjalan, kami melihat demand yang cukup besar juga datang dari para pelajar SMP dan SMA. Untuk itu, kami meluncurkan potongan harga dengan kartu pelajar sebagai salah satu strategi marketing untuk membidik segmen pasar ini,” ujar Kareyca.

Berkat strategi ini, tiap gerai Fedwell kini bisa melayani lebih dari ratusan bowl per hari.

Editor: Sigit Kurniawan

Related