Black Soldier Fly, Inovasi Pupuk Kaltim Tekan Penumpukan Sampah

marketeers article

Sampah menjadi masalah lingkungan yang harus dihadapi banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini pun ikut menjadi perhatian dari produsen pupuk, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Menyadari pentingnya pengelolaan sampah agar tidak terjadi penumpukan, Pupuk Kaltim melakukan beragam inisiatif.

Salah satunya adalah kerjasama dengan Pemerintah Kota Bontang untuk penyediaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bessai Berinta. TPST ini juga  sebagai wadah pemilahan untuk mengurangi volume sampah yang disalirkan ke TPA Bontang Lestari.

Inisiatif ini juga diperkuat dengan program Black Soldier Fly (BSF) sebagai inovasi pengelolaan sampah sisa makanan. Solusi ini diharapkan mampu menjadi jawaban dari kondisi produksi sampah di Kota Bontang yang mencapai 80-85 ton per hari di TPA Bontang Lestari.

“Program ini memiliki tujuan utama sebagai tempat pengolahan sampah terpadu dan mampu menjadi wadah edukasi pengolahan sampah bagi masyarakat Bontang,” ujar VP CSR Pupuk Kaltim Anggono Wijaya.

Pupuk Kaltim memberi dukungan dengan pengadaan sarana dan prasarana alat pemilah sampah di TPST Bessai Berinta untuk meningkatkan kerjasama dalam bentuk pemberdayaan masyarakat. Program ini pun ikut  melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pengelola serta pemilah sampah di Bontang.

Inovasi budidaya BSF maggot juga memunculkan nilai ekonomi tambahan untuk dikembangkan dengan target peningkatan produksi yang lebih besar. Budidaya ini mampu menghasilkan berbagai produk seperti kompos padat, kompos cair, serta larva yang bermanfaat untuk pakan ternak.

“Program ini akan terus dikembangkan serta direplikasi, untuk meningkatkan nilai ekonomi dengan berbagai inovasi produk turunan,” terang Anggono. Hingga akhir 2020, pengembangan program ini berhasil membina dua kelompok binaan di Kelurahan Loktuan dan Api-api Bontang Utara serta mengolah 974.538 kg sampah sisa makanan dan menyalurkan 16,69 kg larva.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related