Peningkatan belanja e-commerce pada masa pandemi memang tercatat naik. Hal ini didorong dengan bergesernya perilaku belanja dari cara luring di pasar, gerai, dan tempat berbelanja lainnya, menjadi daring. Meski begitu, tidak berarti pelaku e-commerce bisa bersantai. Peningkatan frekuensi pengguna justru bisa menjadi tantangan baru. Siapa pun bisa kalah bersaing jika tidak berinovasi.
Ini juga yang mendorong Blibli. e-Commerce ini berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar. Salah satunya dengan me-retain penggunanya dengan meluncurkan fitur berlangganan. Melalui fitur ini, pengguna Blibli bisa mengatur kegiatan belanja rutin secara otomatis sesuai frekuensi yang dipilih.
Lebih lanjut, Stephanie Santoso, Vice President Trade Partnership Blibli mengatakan bahwa strategi ini juga didasari oleh data dari Kantar yang mengatakan 80% konsumen yang menjadi responden semakin cermat dalam mengatur keuangan selaa pandemi.
Lebih dari 60% responden juga bersedia mencoba metode belanja baru demi mendapat harga terbaik. Fitur berlangganan ini tidak hanya mempermudah, tapi juga mendorong pengguna agar lebih hemat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami menargetkan fitur ini untuk pembelanjaan kebutuhan rutin seperti produk FMCG mengingat tren belanja daring kini juga hingga pada pemenuhan kebutuhan harian,” katanya.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna bisa mengaksesnya lewat BlibliMart dan masuk ke tabulasi langganan. Pada tabulasi tersebut, pelanggan bisa memilih produk dan jumlah yang ingin dilanggankan dan mengatur frekuensi paket langganan hingga 12 bulan.
“Dalam fitur ini, Blibli menawarkan pembayaran auto-debit dari kartu debit dan kredit. Nantinya, pengguna akan menerima notifikasi pendebetan maksimal empat hari sebelum pengiriman. Rencananya, kami akan memperluas opsi pembayaran menggunakan e-money,” tutup Stephanie.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz