Blockchain dan Manfaatnya untuk Perekonomian Syariah

marketeers article
Sumber: 123RF

Pandemi COVID-19 secara tidak langsung mempercepat arus digitalisasi. Pada tahun 2022, pengguna internet mencapai 210 juta jiwa. Padahal, sebelum pandemi angkanya masih di kisaran 175 juta jiwa. Ini berarti, adanya penambahan sekitar 35 juta pengguna selama pandemi COVID-19.

Di sisi lain, Indonesia merupakan salah satu negara populasi muslim terbesar di dunia. Pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global tahun 2024. Saat ini, berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) tahun 2022, Indonesia telah menempati posisi keempat sebagai ekonomi syariah terbesar di dunia.

Laporan tersebut pun didukung dengan fesyen halal, makanan halal, finance, kosmetik halal, pharmacy, hingga teknologi yang ada di Indonesia. Lantas, bagaimanakah langkah-langkah yang bisa dilakukan ekonomi syariah untuk memajukan perekonomian Indonesia, khususnya melalui digitalisasi?

Greget Kalla Buana, Praktisi Keuangan Syariah menyampaikan sebenarnya ada banyak teknologi-teknologi sederhana yang bisa diadopsi, salah satunya blockchain. Teknologi ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan transparansi.

“Dengan adanya teknologi blockchain ini, pemantauan dapat dilakukan dengan sangat akurat, dari hulu ke hilir ketahuan semuanya, transparan. Tentunya hal ini pun membuat cost menurun. Kepercayaan dari publik pun meningkat,” kata Greget dalam acara Shared Services Forum Pertamina 2022.

Greget menambahkan teknologi blockchain dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal dalam perekonomian syariah. Hal itu termasuk dalam memantau rantai pasokan halal, payment gateway, trademark sampai dengan masuk ke toko. Teknologi itu membantu semua proses tersebut menjadi terstruktur dan bisa ditelusuri.

“Dengan adanya transparansi dan efisiensi dari pemanfaatan teknologi blockchain ini tentunya menumbuhkan dan meningkatkan trust. Efisiensi tersebut juga akan menurunkan cost, sehingga pada akhirnya dapat berkembang juga ekonominya,” kata Greget.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related