blu by BCA Digital Catat Transaksi Tahunan Rp 36 Triliun

marketeers article
blu by BCA Digital Catat Transaksi Tahunan Rp 36 Triliun (FOTO: Marketeers/Bernadinus Pramudita)

Layanan bank digital milik BCA yakni blu by BCA Digital mencatat transaksi tahunan mencapai Rp 36 triliun. Layanan yang resmi berumur satu tahun ini tercatat meraup total frekuensi transaksi sebanyak 15,4 juta dalam satu tahun beroperasi.

Lanny Budiati, Direktur Utama BCA Digital mengatakan dalam setahun layanan beroperasi, blu by BCA Digital telah meraup konsumen sebanyak 806 ribu pengguna. Tambahnya, performa layanan juga moncer, terlihat dari pertumbuhan DPK atau Dana Pihak Ketiga. Layanan tercatat memiliki DPK sebanyak Rp 4,4 triliun hingga 15 Juli 2022.

“Awalnya target kami tidak segitu. Waktu itu, target kami Rp 2,5 triliun sampai akhir tahun (2022). Ternyata lewat (target). Kami naikkan, lewat (target) lagi. Kami akhirnya revisi target lagi ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) jadi Rp 5 triliun,” ucap Lanny dalam konferensi pers, Jumat (22/7/2022).

blu by BCA Digital sebagian besar masih digunakan oleh Gen Z dengan persentase pengguna sebanyak 49%. Lanny juga mengatakan bahwa lazim bila pengguna layanan perusahaan masih memiliki akun bank konvensional sebelum memiliki akun blu. Menurutnya, ini adalah masa transisi untuk menuju ke arah penggunaan layanan bank digital yang lebih masif.

Edwin Tirta, Head of Digital Business PT Bank Digital BCA mengatakan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan pengguna melebihi satu juta. “Kami ingin mencapai satu juta lebih pengguna. Mungkin tidak terlihat agresif, tapi kami ingin menjaga pengguna yang kami akuisisi memiliki kualitas. Lebih dari 45% itu aktif, yang punya balance. Jadi kami tidak sembarang buka bank digital, nasabah banyak, tapi secara transaksi atau balance  tidak ada. Itu yang kami jaga,” ucapnya.

Dari seluruh dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, BCA Digital sudah menyalurkan kredit lewat chanelling, joint financing, dan penyaluran langsung ke nasabah sejumlah Rp 1,75 triliun. Edwin mengatakan bahwa penyaluran pembiayaan, atau joint financing dilakukan melalui perusahaan fintek pembiayaan, yakni Akseleran dan Komunal, serta unit pembiayaan di bawah BCA yakni BCA Finance.

Menurut Edwin, ketiganya dipilih karena performa NPL (non performing loan) atau kredit macet yang kecil. Ke depannya, salah satu fitur yang akan dicoba blu by BCA Digital adalah direct lending atau pinjaman langsung. Menurut Edwin, untuk pasar pinjaman langsung ini, perusahaan akan membidik pasar konsumtif dan akan lebih “agresif.”

Ke depan, tambah Edwin, pengembangan fitur blu akan fokus untuk meningkatkan kualitas layanan dan menambah beberapa fitur baru. Misalnya, kartu ATM, baik fisik maupun virtual, lalu fitur top up flazz, dan fitur investasi yang akan bekerjasama dengan platform wealth management Moduit yang sedang terus disempurnakan sehingga bisa segera digunakan dalam waktu dekat.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related