Branding Suzuki Sport, Upaya Suzuki Dongkrak Ekuitas Merek

marketeers article

Perlahan tapi pasti, ekuitas merek mobil Suzuki di bawah payung PT Suzuki Indomobil Sales diharapkan terus berkembang. Saat ini, mungkin kita semua melihat brand Suzuki sebagai brand mobil penumpang atau passenger car yang ekonomis yang tidak bisa dipandang sebelah mata kualitas produknya. Persepsi tersebut terus ditingkatkan dengan membangun ekuitas merek Suzuki oleh PT SIS. Salah satunya melalui branding Suzuki Sport. Seperti apa perjalannya?

Jika masih ingat, beberapa dekade lalu ketika mendengar brand Suzuki, pikiran kita mengarah ke imej kendaraan niaga. Suzuki Carry menjadi salah satu bintang yang berhasil menjaga bisnis mobil niaga Suzuki di sini. Meski saat itu sudah punya juga pilihan kendaraan penumpang, seperti Escudo, Karimun, Vitara, dan yang lainnya, tetap saja, kendaraan niaga adalah tulang punggung penjualan Suzuki. Hal ini pun diakui oleh PT SIS.

Sampai tahun 2012, Suzuki meluncurkan Ertiga yang mendapatkan respons positif. Ertiga pun mampu menjelma sebagai tulang punggung baru penjualan Suzuki hingga saat ini. Bukan sekadar mendorong penjualan, kehadiran Ertiga dijadikan amunisi strategis untuk mendongkrak ekuitas merek dari Suzuki. Suzuki yang mulanya punya asosiasi kuat sebagai kendaraan niaga, dengan Ertiga Suzuki semakin dikenal sebagai kendaraan penumpang dan memasuki fase baru dari merek Suzuki.

Jika diperhatikan, pada tahap ini PT SIS banyak bermain di sisi nilai ekonomis sebuah mobil. Dengan kata lain, Suzuki mencoba hadir sebagai menjadi pilihan konsumen yang ingin punya mobil bagus namun anggarannya tidak cukup banyak untuk memilih Toyota atau Honda sebagai pemimpin pasar nasional. Di segmen MPV, misalnya, ketika Ertiga bersanding dengan Toyota Avanza dan Honda Mobilio. Dari paparan web oto.com, Ertiga harganya mulai dari Rp 186 juta, Avanza di angka Rp 190,45 juta, dan Mobilio di harga Rp 189,5 juta.

Upaya membangun ekuitas merek tidak berhenti sampai di sini. Berbagai upaya terus dilakukan, mulai dari melakukan pengembangan desain yang lebih fresh dan bergaya muda di mobil-mobil baru mereka. Ada yang berhasil ada yang tidak tahu ke mana ia sekarang. Selain itu, pengembangan layanan purna jual juga dilakukan dengan menambah diler hingga meluncurkan Suzuki AutoValue atau diler mobil seken Suzuki yang berperan untuk menjaga harga jual kembali dari mobil-mobil mereka.

Hingga pada pertengahan tahun 2017 Suzuki meluncurkan Ignis. Hadir sebagai pemain baru di segmen city car, ternyata Ignis mampu menorehkan prestasi yang cukup baik. Kurang dari setahun, mobil ini mampu menyumbang hingga 13% dari total penjualan mobil Suzuki.

“Kami yakin Ignis akan menjadi tulang punggung baru dari Suzuki setelah kendaraan niaga dan Ertiga. Ignis Sport Edition pun kami luncurkan untuk membidik konsumen yang lebih muda. Lebih dari itu, PT SIS juga membawa branding Suzuki Sport pada varian ini,” jelas 4W Marketing Director SIS Donny Ismi Saputra pada acara peluncuran Ignis Sport Edition.

Donny juga mengatakan, melalui branding Suzuki Sport tersebut, pihaknya akan mengembangkan produk aksesori dan menyatakan bahwa DNA mereka adalah DNA Sport. Untuk saat ini baru diimplementasikan ke produk aksesoris dan interior saja. Ke depan harapannya, mereka bisa membawa branding tersebut ke mesin, kaki-kaki dan komponen lainnya.

“Kami bawa Suzuki Sport di ranah aksesoris dan special edittion untuk memperkuat positioning kami. Di segmen kaum muda yang notabene adalah pasar terbesar saat ini, kami harus mengedukasi bahwa sesungguhnya salah satu DNA Suzuki adalah Sport. Dengan Sport ini kami lebih menajamkan positioning dan target segmen kami,” jelas Donny.

Donny juga menjelaskan, Suzuki yang saat ini jamak membidik segmen konsumen pembeli mobil pertama atau first car buyer akan memperluas segmennya di next car buyer.

Editor: Sigit Kurniawan

Related