BRI Optimistis G20 Jadi Peluang Emas untuk UKM Bali

marketeers article
Ajang JMFW, Kemendag Dukung Potensi UKM Fesyen Muslim. (FOTO: Dok BRI)

BRI menunjukkan dukungan mereka kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) di Bali menghadapi acara puncak G20. Dikenal sebagai salah satu surga pariwisata, Pulau Dewata diyakini memiliki potensi ekonomi yang tidak kalah apiknya.

Geliat ekonomi bahkan diperkirakan mampu terjadi. Terlebih lagi jika pelaku UKM mampu mengoptimalkan kearifan lokal yang masih dijunjung masyarakat Bali. Sesuatu yang hingga kini terus beriringan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Kami melihat sektor UKM di Bali begitu unik, pelaku usaha dapat memberikan nilai tahap terhadap produknya dan tentu saja disertai dengan ragam budayanya yang menarik. Kami harap dengan peningkatan produktivitas dan pemasaran kian luas, produk yang kental local wisdom itu bisa semakin dikenali oleh masyarakat domestik dan mancanegara,” ungkap Direktur Kepatuhan BRI sekaligus Direktur Pembina BRI Regional Office Denpasar Achmad Solichin Lutfiyanto.

Bali memiliki karakter khusus yang berhasil membuat kegiatan ekonomi dan kearifan lokalnya berjalan beriringan. Inilah yang harus didukung untuk ke depannya membawa manfaat bagi banyak pihak, terutama para pelaku UKM yang juga telah mendapatkan binaan serta permodalan dari BRI.

BRI pun menjadi salah satu pihak yang terus berupaya menumbuhkembangkan UKM, khususnya segmen mikro. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi Rp 12,3 triliun pada tahun 2022 atau setara 4,73% dari alokasi total KUR BRI tahun ini yaitu sebesar Rp 260 triliun.

Pada tahun lalu, BRI juga menyalurkan KUR Mikro di Bali, NTT, dan NTB sebesar Rp 9,2 triliun atau 102,16% dari alokasi yang ditetapkan. Sebanyak 341.390 orang masyarakat di Bali, NTB, dan NTT telah menikmati KUR Mikro BRI sepanjang 2021 dan didominasi sektor produktif sebesar 47%.

Related