BRIN x Populix Menggali Budaya Para Milenial dan Gen Z

marketeers article
Penandatangan kerja sama BRIN dan Populix untuk riset budaya milenial dan gen Z. (Sumber: Populix)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Masyarakat dan Budaya (PMB) baru saja menandatangani kerja sama dengan PT Populix Informasi Teknogi (Populix). Kerja sama ini melingkupi riset untuk menggali kondisi dan penetrasi budaya ilmiah pada kelompok masyarakat milenial dan Gen Z.

Perjanjian kerja sama ini merupakan bentuk usaha BRIN dan Populix untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan riset dengan mengoptimalkan teknologi dalam proses pengumpulan data guna meneliti berbagai fenomena budaya masyarakat. Khususnya, terkait budaya ilmiah pada generasi milenial dan Gen Z.

“Adanya kerja sama antara PMB BRIN dan Populix ini diharapkan menjadi awal kolaborasi dari lembaga riset dengan Populix sebagai penyedia data dan jasa riset pasar berbasis digital,” ujar Lilis Mulyani, Kepala PMB BRIN.

Lilis menambahkan, kerja sama ini diharapkan dapat dikembangkan pada tema-tema terkait generasi milenial dan gen Z dan tema sosial lainnya terkait isu terkini dalam masyarakat.

BACA JUGA Populix: Mayoritas Gen Z dan Milenial Suka Beli Makan di Luar

Riset tersebut dilatarbelakangi dengan masuknya berbagai budaya luar di lingkungan masyarakat yang memengaruhi minat dan gaya hidup masyarakat. Terlebih, generasi milenial dan gen Z yang banyak bersentuhan langsung dengan hal tersebut. Sehingga banyak bermunculan budaya-budaya baru yang hadir di tengah-tengah masyarakat.

Jonathan Benhi, CTO Populix mengakui bahwa fenomena budaya pada generasi milenial dan Gen Z begitu dinamis. Untuk itu, Populix kerap melakukan berbagai riset pada generasi tersebut yang disebut Next Gen Report.

“Temuan riset tersebut, diharapkan dapat membantu para pelaku industri dan pembuat kebijakan sehingga mendapatkan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan, minat dan gaya hidup dari generasi milenial dan Gen Z,” tutur Jonathan.

Selain itu, Populix juga berharap teknologi pengumpulan data secara online yang dimiliki dapat digunakan untuk mempercepat pengambilan sampel riset yang dilakukan dengan tetap menjaga kredibilitas dan kualitas hasil akhir riset tersebut.

BACA JUGA Survei Populix: 72% Orang Indonesia Gunakan Internet untuk Berbelanja

Selain mempercepat proses riset, Jonathan menambahkan, pengumpilan data secara online juga dilakukan untuk mendapatkan data yang komprehensif. Dengan begitu, data yang didapatkan bisa menjadi acuan untuk mengambil keputusan dan perencanaan yang berbasis data.

Adapun ruang lingkup dari perjanjian kerja sama ini meliputi pengumpulan, pengolahan data, pembuatan laporan temuan kondisi budaya ilmiah pada generasi milenial dan gen Z.

Nantinya, hasil dari riset tersebut dapat berupa rekomendasi dan bisa menjadi acuan bagi para pembuat kebijakan di sektor-sektor terkait, seperti sektor pendidikan dan komunikasi informasi teknologi.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related