BRIN Kembangkan Aplikasi Mirip ChatGPT dengan LLM Berbahasa Indonesia

marketeers article
BRIN Kembangkan Aplikasi Mirip ChatGPT dengan LLM Berbahasa Indonesia. (FOTO: Marketeers/Vedhit)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kolaborasi Riset & Inovasi Kecerdasan Artifisial (Korika), dan dua portfolio GDP Venture (Glair.ai & Datasaur.ai) telah menjalin kemitraan dengan AI Singapore (AISG) untuk mengembangkan aplikasi berbasis Large Language Model (LLM) berbahasa Indonesia.

“Upaya ini bertujuan untuk mempromosikan adopsi dan pengembangan AI LLM di seluruh Asia Tenggara, dimulai dari Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara,” kata Leslie Teo, Senior Director of AI Product di AI Singapore di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Sementara itu, On Lee, CTO GDP Venture, menyampaikan GDP Venture sejalan dengan visi AI Singapore untuk menciptakan LLM khusus Bahasa Indonesia, sehingga dapat digunakan secara luas di Asia Tenggara.

“GDP Venture menyesuaikan platform SEA-LION dari AI Singapore agar sesuai dengan konteks Indonesia, dengan manfaat dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan produktivitas, dan efektivitas,” ujar On Lee.

BACA JUGA: Tingkatkan Customer Experience, WE+ Hadirkan Layanan Pelanggan Berbasis AI

Esa Prakasa, Kepala Pusat BRIN menyoroti manfaat adopsi LLM terbuka yang berfokus pada Bahasa Indonesia. Menurutnya, penerapan LLM Bahasa Indonesia memberikan peluang dalam akuisisi pengetahuan, baik yang bersifat saintifik maupun budaya lokal.

“Adopsi LLM Bahasa Indonesia tidak hanya berdampak positif bagi publik, tetapi juga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan penyediaan layanan publik, mendorong penelitian dan pengembangan, serta berpotensi memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Esa.

Saat ini, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mampu mempermudah berbagai pekerjaan manusia, seperti yang terlihat pada penggunaan ChatGPT dan Bard. Namun, perlu diakui bahwa aplikasi tersebut masih terfokus pada penggunaan bahasa Inggris.

Hal ini menciptakan kekosongan di pasar untuk bahasa-bahasa lain, termasuk Bahasa Indonesia, yang menurut data Statista pada Januari 2023 lalu, masih memiliki dominasi yang relatif rendah sebesar 0,6% untuk konten web.

BACA JUGA: Investasi Hijau Dinilai Jadi Salah Satu Kunci Pengembangan Pariwisata

“Pengembangan LLM Bahasa Indonesia akan menjadi fondasi untuk menciptakan model bahasa inovatif yang dapat mendorong kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam Bahasa Indonesia,” tutur Hammam Riza, Ketua Umum Korika.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related