BSI dan IPB Jadikan Deposito Wakaf Jadi Solusi Mahasiswa Tidak Mampu

marketeers article
Ilustrasi mahasiswa IPB. (FOTO: IPB)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) dan Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) makin intensif menggarap program cash wakaf linked deposito. Program ini hadir sebagai layanan keuangan inovatif untuk pendanaan beasiswa bagi mahasiswa IPB yang mengalami kesulitan ekonomi dalam menyelesaikan pendidikannya.

Anton Sukarna, Direktur Sales and Distribution BSI menjelaskan, kolaborasi BSI dan perguruan tinggi beserta alumni IPB ini merupakan salah satu upaya memperkuat ekosistem ZISWAF (zakat, infak, sedekah, & wakaf) melalui inisiasi produk deposito wakaf. Kolaborasi pertama di Indonesia ini diwujudkan lewat BSI Deposito Wakaf Seri 01-Alumni IPB.

“Melalui penguatan ekosistem ZISWAF dengan produk Deposito Wakaf ini, diharapkan dapat menyelesaikan masalah pendidikan di Indonesia. Komitmen kami dalam membangun ekosistem ZISWAF di Indonesia ini kami lakukan dengan menggabungkan prinsip keuangan komersial syariah dan keuangan sosial syariah,” ujar Anton dikutip dari website BSI, Rabu (6/3/2024).

BACA JUGA: Ilmuwan Muda IPB Turut Terlibat dalam Restorasi Terumbu Karang Dunia

Saat ini, produk BSI Deposito Wakaf Seri 01-Alumni IPB telah berhasil menghimpun komitmen penempatan dana lebih dari Rp 14 miliar. Diharapkan, melalui proyek ini mahasiswa tidak ada lagi yang terjerat pinjaman online (pinjol) dengan bunga selangit untuk keperluan pendidikannya.

Menurutnya, deposito wakaf ini menghimpun minimal penempatan sebesar Rp 1 juta dengan jangka waktu deposito selama satu tahun. Dana nasabah dari alumni IPB tersebut akan kembali utuh setahun kemudian dan hanya imbal hasilnya yang akan diberikan kepada mahasiswa IPB dalam bentuk beasiswa.

Hal ini merupakan bagian dari komitmen kuat alumni IPB dalam mendukung keberlangsungan pendidikan di almamater mereka. Anton pun menekankan, bahwa program ini bukan sekadar proyek percontohan. Tetapi ke depan akan terus dikembangkan sehingga diharapkan dapat menjadi solusi nyata yang besar dan masif bagi masalah kemiskinan dan pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA: Strategi BSI Dorong UMKM lewat Inisiatif Go Digital, Go Halal, Go UMKM

“Kami berharap agar melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan sektor informal, program ini dapat menjadi bagian dari solusi yang terintegrasi dalam memerangi kemiskinan,” ujarnya.

Arif Satria, Rektor IPB University menyatakan bahwa universitas yang dipimpinnya selalu berkomitmen untuk membantu dan menyelesaikan masalah pendidikan mahasiswa yang kurang mampu. Baik melalui instrumen deposito wakaf dengan BSI, maupun kerjasama dengan Yayasan Alumni Peduli IPB .

Sebelumnya, kata Arif, pihaknya sudah menghimpun sekitar 500 donatur yang memberikan bantuan kepada lebih dari 10 ribumahasiswa penerima. Dari jumlah tersebut, lebih dari 8 ribu di antaranya berasal dari keluarga kurang mampu.

BACA JUGA: Jelang Batas Pelunasan Haji 2024, BSI Siap Sajikan Layanan Prima

“IPB terus berkomitmen untuk menyelesaikan masalah biaya pendidikan ini. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperluas fasilitasi bagi mahasiswa kurang mampu agar dapat mengakses pendidikan tinggi melalui program beasiswa melalui skema cash wakaf deposito seperti ini,” kata Arif.

Walneg S. Jas, Ketua Himpunan Alumni IPB menegaskan bahwa skema wakaf ini bukan hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga memberikan pahala yang berkelanjutan bagi para donatur. “Program deposito wakaf ini merupakan langkah pertama di Indonesia dalam menerapkan cash wakaf atau wakaf uang sebagai bagian dari solusi dalam mendukung pendidikan. Kami berharap dapat menyalurkan 500 paket beasiswa selama 1 tahun dari program BSI Deposito Wakaf ini,” kata Walneg

Dengan terkumpulnya dana melalui program ini, BSI dan para alumni IPB berharap beasiswa yang di-support dari imbal hasil deposito wakaf dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi mahasiswa IPB yang membutuhkan. Selain itu, program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengadopsi model pendanaan serupa.

Related