PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) saat ini sedang melakukan pemeliharaan (maintenance) sistem sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah. Pemeliharaan itu pun terpaksa harus membuat sejumlah layanan tak dapat dinikmati oleh para nasabah.
Gunawan Arief Hartoyo, Corporate Secretary BSI mengatakan perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan tentunya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan nasabah kepada Bank Syariah Indonesia.
“Sebagai bentuk peningkatan layanan, saat ini sedang dilakukan pemeliharaan sistem di BSI sehingga tidak dapat diakses untuk sementara waktu,” kata Gunawan Arief Hartoyo dalam keterangan pers kepada Marketeers, Senin (8/5/2023).
Sehubungan dengan hal tersebut, Gunawan menambahkan BSI saat ini terus bekerja untuk percepatan normalisasi layanan, sehingga nasabah dapat segera kembali mengakses layanan perusahaan.
“Kami memohon maaf, untuk sementara waktu nasabah terkendala dalam mengakses layanan BSI dan kami memastikan dana nasabah tetap aman. Untuk itu seluruh nasabah agar tetap waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Syariah Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA: BSI Mobile Alami Gangguan Jaringan, Nasabah Teriak di Medsos
Di satu sisi, Gunawan juga mengingatkan kepada seluruh nasabah untuk tidak memberikan personal identification number (PIN), one- time password (OTP) maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI.
“Bagi nasabah yang ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bank Syariah Indonesia Call 14040,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan saat ini jumlah pengguna BSI Mobile mencapai 5,18 juta pengguna atau naik sebesar 37% secara year on year. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan preference masyarakat dengan gaya hidup syariah.
BACA JUGA: Kelola Dana Pensiun, BNI Luncurkan BNI Simponi di Mobile Banking
“Layanan digital BSI dikemas dalam BSI Mobile yang didesain sebagai one stop solution sebagai sahabat finansial, sahabat sosial dan sahabat spiritual,” kata Hery Gunardi.
Di satu sisi, ia optimistis peluang ekonomi syariah menjadi market leader sangat besar, ditambah potensi pasar yang mulai melihat bahwa perbankan syariah kompetitif, resilien terhadap goncangan. Dukungan dari digitalisasi yang makin memudahkan masyarakat berinteraksi dengan bank syariah menjadi peluang penting yang perlu dimanfaatkan ketika terlibat dalam sektor ekonomi syariah.
“Dalam waktu dekat, BSI menjajaki kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan sehingga instrumen keuangan syariah mampu diadopsi dan dielaborasi dengan lembaga keuangan lainnya,” ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk