Bukan Cuma Chatting, LINE Kini punya Fitur E-Commerce

marketeers article

Platform chatting populer LINE kini merambah bisnis baru. LINE Indonesia secara resmi memperkenalkan fitur terbarunya bagi para UKM untuk memasarkan produk kepada para pengguna secara online lewat LINE. Fitur bernama LINE@ ini juga tidak akan berpaku pada bisnis online semata seperti e-commerce, tetapi juga dapat membantu para pemilik usaha offline.

“Tujuan kami menghadirkan LINE@ ini adalah ikut memajukan UKM di Indonesia. Saat ini, UKM penting di Indonesia namun belum diperhatikan betul, plus belum banyak wadah untuk mengakomodasi kebutuhan mereka. Kami hadir agar memudahkan para pelaku UKM memasarkan produk mereka di platform LINE dengan berbagai benefitnya,” ujar E-Commerce Manager LINE Indonesia Vanny Verona di Jakarta pada Selasa (31/3/2015).

Ini artinya LINE memasuki dunia e-commerce yang mana akan banyak UKM memasarkan produk mereka lewat aplikasi chatting platform tersebut, dari urusan menjual, pembeli untuk memasan langsung, sampai promo diskon lewat fitur kupon. Untuk menikmati fitur tersebut, baik UKM maupun pembeli tinggal mengunduh aplikasi terpisah dari fitur chatting bernama LINE@. Pembeli tinggal melakukan registrasi dan dapat menikmati belanja online di fitur chatting.

Sementara, para UKM yang berminat untuk menjadi bagian dari e-commerce LINE bisa registrasi sebagai merchant. Di sinilah, bisnis LINE berjalan yang mana UKM terdaftar membayar US$ 24 untuk membuka lapak mereka, termasuk verifikasi validasi UKM bersangkutan. Namun, bagi yang melakukan registrasi sebelum 30 April 2015, akan diberi diskon dengan hanya membayar US$ 12 saja.

Setelah membuka lapak, UKM akan diberi pilihan untuk membeli berbagai paket fitur yang mana LINE mengenakan biaya US$ 50 dengan berbagai benefit. Sebut saja kemampuan broadcast messages kepada konsumen sebanyak 50.000, admin bisa mencapai 100, benefit penawaran kupon, sampai bisa melakukan polling serta survei. LINE juga memberi promosi gratis untuk mendapatkan semua benefit tersebut selama satu tahun jika ada UKM mendaftar sebelum 30 April 2015.

“Mengapa kami mengenakan biaya? Karena kami menghindari pihak lain yang mengklaim nama suatu merek UKM tertentu sehingga merchant-merchant di sini benar-benar tervalidasi dan terpercaya. Sebagai aplikasi chatting, kami juga memberi fitur untuk merchant agar bisa chatting langsung dengan konsumen. Alasannya jelas, orang kalau beli barang harus bertanya langsung,” jelas Vanny.

Merchant di LINE@ tidak terbatas hanya sektor-sektor e-commerce pada umumnya, mulai dari komunitas hingga bisnis offline seperti kafe atau restoran juga bisa memanfaatkan layanan ini. Total terdapat 29 kategori disediakan oleh LINE. Dengan begitu, UKM bisa memanfaatkan media online untuk memaksimalkan promosi dan pemasukan, serta membuat konsumen membeli secara offline karena ada ketertarikan secara online.

“Jadi, kesimpulannya kami menawarkan konsumen dan UKM untuk bertransaksi secara online, dan berkomunikasi lebih dekat, termasuk memberikan berbagai benefit kepada UKM agar mereka bisa menambah pelanggan mereka lewat aplikasi LINE,” tutup Vanny.

Related