BukuWarung Salurkan Pembiayaan Rp 139 Miliar ke 6.000 UKM

marketeers article
BukuWarung Salurkan Pembiayaan Rp 139 miliar ke 6.000 UKM (FOTO:123RF)

BukuWarung telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 139 miliar kepada 6.000 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sepanjang Februari 2021 hingga 21 Juni 2022. Kondisi pemulihan pascapandemi COVID-19 mendorong pelaku UKM untuk terus mengembangkan usahanya.

BukuWarung juga melihat ada peningkatan permintaan pinjaman sebanyak dua kali lipat dan kenaikan pendanaan sebesar 118% dari bulan Juli ke Agustus 2021. Kini, terdapat 6,416 merchant yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia yang telah menggunakan Solusi Modal Usaha BukuWarung.

“Mereka dapat memanfaatkan pendanaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan usaha seperti pengadaan peralatan usaha, biaya pemasaran, penambahan stok barang, atau penyewaan lokasi usaha,” kata Romy Williams, Vice President of Operations BukuWarung dalam siaran tertulis perusahaan, Kamis (7/7/2022).

Kerangka penilaian pinjaman bagi UKM didapat dari pencatatan transaksi di aplikasi BukuWarung, kemudian dituangkan ke dalam Scoring Grade fintech peer-to-peer dan juga melalui validasi data dan cek lapangan. Solusi Modal Usaha memungkinkan para pelaku UKM untuk bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 25 juta dari BukuWarung dengan tenor hingga 30 hari dengan syarat mempunyai bisnis yang setidaknya sudah berjalan selama enam bulan.

Seiring dengan perkembangan inovasi keuangan digital, penilaian risiko kredit kini dapat dilakukan pula oleh penyelenggara fintech peer-to-peer (P2P) lending untuk dapat melayani pelaku UKM yang masih belum tersentuh pembiayaan perbankan atau lembaga keuangan non-bank. Melalui kriteria evaluasi dan persetujuan pengajuan pinjaman yang ketat, fintech P2P lending menggabungkan metode evaluasi yang digunakan institusi keuangan konvensional dengan metode inovatif terkini.

Sejak 2021, BukuWarung telah bekerja sama dengan mitra yang telah mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi untuk memberikan solusi permodalan. Menurut laporan bertajuk Disruption Diaries: SME Banking and Lending dari Mambu (2022), UKM di Indonesia sangat bergantung pada dana pribadi untuk meluncurkan bisnis mereka. Data menunjukkan dalam lima tahun terakhir, mayoritas (57%) UKM memulai usaha mereka dengan dana yang diperoleh dari teman dan keluarga, sementara 41% menggunakan dana pribadi. Selanjutnya, masih banyak UKM di Indonesia yang tidak memiliki kapasitas untuk melakukan pencatatan keuangan secara teratur dan tidak memiliki modal atau aset yang besar, sehingga belum memiliki jaminan yang mencukupi untuk mengajukan pinjaman.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related